PERJALANAN Sunan Ampel Wali Tertua, Guru dari Para Wali Termasuk Sunan Gunung Jati

16 Mei 2022, 06:30 WIB
Selain berguru kepada alim ulama yang ada di tanah Makkah Al Mukaromah Sunan Gunung Jati pun berguru kepada para wali di Tanah Jawa /Wikipedia

PORTAL MAJALENGKA - Selain berguru kepada alim ulama yang ada di tanah Makkah Al Mukaromah Sunan Gunung Jati pun berguru kepada para wali di Tanah Jawa.

Mendapatkan amanat dari gurunya di Makkah Al Mukaromah, Sunan Gunung Jati meneruskan pengembaraannya untuk menuntut ilmu ke para wali di Tanah Jawa.

Salah satu perintah yang didapatkan Sunan Gunung Jati adalah untuk menemui dan berguru ilmu tarekat pada Sunan Ampel.

Baca Juga: Fabio Quartararo dan Johann Zarco Perpanjang Kutukan MotoGP Prancis Setelah Gagal Juara

Sunan Gunung Jati melangkahkan kaki untuk pergi ke salah satu wali tertua yang berada di Ampel Denta yaitu Sunan Ampel.

Sunan Gunung Jati kala itu mempelajari ilmu tarekat dari Sunan Ampel, dan juga dapatkan wejangan untuk bekalnya dalam berdakwah Islam di Tatar Pasundan.

Siapakah Sunan Ampel Sesungguhnya, dan dari mana Sunan Ampel berasal?

Dilansir Portal Majalengka dari buku sejarah Atlas Walisongo, tentang siapa dan dari mana Sunan Ampel berasal.

Baca Juga: Doa Kanjeng Sunan Gunung Jati Datangkan Rezeki Berlimpah, Dagangan Laris Manis Cepat Habis

Sunan Ampel adalah putra Syaikh Ibrahim As-Samarkand, ia adalah tokoh Wali Songo tertua yang ada di Tanah Jawa.

Sunan Ampel merupakan guru dari para wali yang ada di Tanah Jawa, beberapa wali yang berguru kepadanya yaitu:

1. Sunan Giri,
2. Raden Patah,
3. Raden Kusen,

Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2022 Usai MotoGP Prancis 2022: Enea Bastianini Ketiga, Marc Marquez Naik Peringkat

4. Sunan Bonang,
5. Sunan Drajat.
6. Sunan Gunung Jati.

Dan masih banyak lagi murid dari Sunan Ampel yang belajar ilmu agama Islam kepadanya.

Cara dakwah dalam menyebarkan ajaran agama Islam Sunan Ampel salah satunya dengan cara menikahkan juru dakwah Islam dengan putri penguasa Kerajaan.

Sunan Ampel membentuk keluarga muslim dalam suatu jalinan persaudaraan Yeng kemudian menjadi cikal-bakal dakwah Islam di berbagai daerah di Jawa.

Baca Juga: Hasil Race MotoGP Prancis 2022: Enea Bastianini Juara, Ini Posisi Marc Marquez

Sunan Ampel sendiri menikahi putri Arya Teja, Bupati Tuban, yang juga cucu Arya Lembu Sura Raja Surabaya yang muslim.

Dalam historiografi lokal dituturkan bahwa Raden Rahmat datang ke Jawa bersama
saudara tuanya yang bernama Ali Musada.

Raden Rahmat juga datang dengan saudara sepupunya yang bernama Raden Burereh atau sering dipanggil dengan nama Abu Hurairah.

Menurut Lembaga Riset Islam Pesantren Luhur Sunan Giri, Malang. Dalam Sejarah dan Dakwah Islamiyah Sunan Giri (1975).

Baca Juga: Hasil Race Moto3 Prancis 2022: Jaume Masia Berkuasa, Ini Posisi Mario Aji

Imam Rahmatullah bersama ayahnya datang ke Jawa dengan tujuan untuk dakwah menyebarkan agama Islam.

Kedatangannya disertai saudaranya yang bernama Ali Murtadho dan kawannya Abu Hurairah putra Raja Champa.

Raden Rahmatullah berangkat ke kerajaan Majapahit menemui bibinya, yang dinikahi Raja Majapahit yang beragama Buddha.

Sementara itu, menurut Djajadiningrat dalam Sejarah Banten (1983) dikisahkan bahwa Raden Rahmat ketika dewasa mendengar tentang peperangan di Jawa.

Baca Juga: Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal SEA Games 2022 Kalahkan Myanmar, Park Hang Seo Melongo

Dengan tiga orang Pandhita Muda atau ulama muda lainnya, yaitu Burereh, Seh Salim, dan saudaranya yang tak di sebut namanya, ia berangkat ke Jawa.

Setelah keempat orang tadi berangkat ke Jawa, Champa diruntuhkan oleh orang-orang kafir dari Sanggora.

Kedatangan Sunan Ampel ke Majapahit diperkirakan terjadi awal dasawarsa keempat abad ke-15,

Menurut Thomas W. Arnold dalam The Preaching of Islam (1977),

Baca Juga: Hasil Final Thomas Cup 2022, Indonesia Susah Payah untuk Menang dari India

Raden Rahmat sewaktu di Palembang menjadi tamu Arya Damar selama dua bulan, Kemudian Raden Rahmat berusaha memperkenalkan Islam kepada raja muda Palembang itu.

Arya Damar pun tertarik dan akhirnya masuk Islam, namun dengan cara sembunyi-sembunyi dan tidak diketahui rakyatnya.

Menurut catatan sejarah yang ada, setelah memeluk Islam, Arya Damar memakai nama Arip Abdillah.

Keterangan dari Hikayat Hasanuddin yang dikupas oleh J. Edel (1938) menjelaskan bahwa pada waktu Kerajaan Champa ditaklukkan oleh Raja Koci, Raden Rahmat sudah bermukim di Jawa.

Baca Juga: Menuju Semifinal SEA Games 2022, Timnas Indonesia Tampil Gemilang Kontra Myanmar, Babak Pertama Skor 3-0

Itu artinya bahwa Raden Rahmat ketika datang ke Jawa sebelum tahun 1446 Masehi, pada saat jatuhnya Champa akibat serbuan Vietnam.

Hal itu sejalan dengan sumber dari Serat Walisana yang menyatakan bahwa Prabu Brawijaya, Raja Majapahit mencegah Raden Rahmat kembali ke Champa. 

Kenapa Raden Rahmat tidak kembali ke Champa, yaitu karena Champa sudah porak poranda akibat diserang.

Baca Juga: Gol Super Kilat Egy Maulana Vikri Jadikan Timnas Indonesia Unggul atas Myanmar 2-0 di SEA Games 2022

Itulah sekilas tentang sosok Sunan Ampel yang merupakan salah satu guru tarekat dari Sunan Gunung Jati, Wallahu'alam bishowab.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Atlas Wali Songo, Agus Sunyoto

Tags

Terkini

Terpopuler