Takluknya Talaga serta Masuknya Pucuk Umun memeluk Islam

- 27 Agustus 2020, 06:00 WIB
/Portal Majalengka/Andra Adyatama

Talaga benci terhadap Cirebon karena dianggap membangkang terhadap Pajajaran.

Sementara Cirebon merasa emosi ketika dikabarkan orang-orang Talaga menggangu para pendakwah-pendakwah Islam Cirebon diwilayah Talaga.

Baca Juga: Mahasiswa Kerja Bareng Pemdes Sumber Kulon Gelar Penyuluhan Kesehatan ditengah Pandemi

Gesekan-gesekan kecil ini kemudian menjadi penyebab meletusnya perang Talaga dengan Cirebon, demikianlah menurut cerita turun temurun yang biasa di Ceritakan dalam pertunjukan Sandiwara di Wilayah Cirebon.

Perang pertama antara Talaga dan Cirebon diceritakan meletus diperbatasan akibat keslahpahaman, yang menjadi pimpinan perang kerajaan Talaga adalah anak dari Pucukumun yaitu Arya Salingsingan.

Peperangan ini kemudian dimenangkan Cirebon, dan setelah itu Arya Salingsingan mengakui kekuasaan Cirebon dan kemudian masuk Islam.

Baca Juga: Perlawanan Rakyat Biyawak Terhadap Pajak Tanah yang Diterapkan Belanda

Arya Salingsingan ini kelak menjadi Patih di Kerajaan Cirebon, bahkan turut andil dalam Perang Mataram dengan Cirebon. 

Setelah peperangan pertama meletus, kemudian pasukan Cirebon terus merangsek masuk ke pusat pemerintahan Talaga, dalam keadaan ini kemudian Pucuk Umun beserta adiknya Dewi Mandapa mempersiapkan untuk melarikan diri.

Tapi sayang, hanya Dewi mandapa yang lolos dalam pelarian itu, sementara Pucukumun dikabarkan terjatuh dalam pelarian dan karena kakinya terkilir maka beliau akhirnya tidak dapat melanjutkan pelariannya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah