Bukan Soekarno-Hatta, Ternyata Ini Bandara Pertama di Indonesia

6 Februari 2023, 18:54 WIB
Bukan Soekarno-Hatta, Ternyata Ini Bandara Pertama di Indonesia /bandarasoekarnohatta.com

PORTAL MAJALENGKA - Tahukah Anda ternyata bandara pertama di Indonesia bukan Bandara Soekarno-Hatta yang berada di wilayah Kota Tangerang, Banten. 

Ternyata yang lebih awal bandara pertama di Indonesia itu berada di wilayah Jakarta Pusat yang dibangun oleh masa kolonial Belanda. 

Namun, bandara ini sudah lama tidak beroperasi lagi alias ditutup, seperti dikutip  dari setneg-ppkk.co.id. Namanya Bandara Kemayoran. 

Baca Juga: Rekomendasi Usaha Takjil yang Dapat Kamu Coba saat Bulan Ramadhan, Dijamin Untung Banyak

Landasan bandara tersebut sudah mulai dibangun pada tahun 1934 oleh pemerintah Kolonial Belanda.

Bandara ini kemudian diresmikan pada 8 Juli 1940 sebagai lapangan terbang internasional pertama di Indonesia (pada waktu itu menjadi kawasan Hindia Belanda).

Pengelolaan bandara ini lantas dipegang oleh KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappy).

Baca Juga: Ide Usaha Es di Bulan Ramadhan yang Dijamin Laris Manis, Kamu Harus Coba

Pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran adalah DC-3 milik KNILM.

Seperti bandara pada umumnya, bandara ini melayani rute mulai dari penerbangan domestik hingga internasional.

Menjadi bandara internasional pertama di Hindia Belanda, menjadikannya memiliki aktivitas penerbangan yang sangat sibuk.

Baca Juga: Derby Della Madonnina Pekan ke-21 Serie A 2022-2023, Inter Milan Sukses Pecundangi AC Milan, Milano is Blue!

Bandara ini juga menjadi saksi berbagai peristiwa penting. Seperti pada 31 Agustus 1940, dilaksanakan Airshow pertama yang berlangsung bersamaan dengan hari ulang tahun Raja Belanda.

Setelah masa kolonial Belanda berakhir, bergantilah masa kekuasaan Jepang di Indonesia. Bandara Kemayoran pun dikuasai oleh pesawat-pesawat buatan Jepang dalam rentang watu 1942-1945.

Ketika Jepang menyerah, Sekutu berganti menguasai bandara Kemayoran. Hingga selepas masa kemerdekaan pengelolaan bandara ini pun berada di tangan pemerintah Indonesia.

Pada masa ini, maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia Airways hadir di Bandara Kemayoran dan mulai meramaikan penerbangan sipil pada tahun 1950-an.

Ditandai dengan beroperasinya pesawat bermesin jet, sejak saat itu, pesawat-pesawat pun silih berganti di pangkalan udara Kemayoran ini.

Bandara Kemayoran juga menjadi tempat diselenggarakannya acara tingkat internasional seperti Konferensi Asia Afrika pada era Soekarno.

TNI AU Indonesia yang dulu bernama AURI juga menggunakan bandara satu ini sebagai pangkalan.

Hingga tibalah pada masa pemerintahan orde baru, yang memutuskan untuk membangun bandara yang lebih besar lagi. Hal itu didukung faktor meningkatnya aktivitas penerbangan, serta bandara satu ini yang dinilai kurang besar dan terletak di sekitar pemukiman penduduk.

Dibangunlah Bandara Soekarno-Hatta, yang dinilai lebih besar, yang kemudian menjadi bandara utama di Jakarta. Hingga akhirnya, pada Maret 1985, bandara ini resmi ditutup, yang digantikan dengan Bandara Soekarno-Hatta.

Setelah tidak lagi beroperasi, Bandara Kemayoran berubah menjadi kompleks Pekan Raya Jakarta dan Kotabaru Kemayoran.

Kendati demikian, saat ini bangunan yang dulunya digunakan untuk terminal dan ruang tunggu penumpang bandara masih berdiri walau nampak tidak terurus.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Setneg

Tags

Terkini

Terpopuler