Selama 2020 Bencana di Jawa Barat Menurun

- 2 September 2020, 14:35 WIB
Ilustrasi bencana
Ilustrasi bencana /

PORTAL MAJALENGKA - Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat jumlah bencana alam di Jabar hingga akhir Juli 2020 cenderung mengalami penurunan.

Padahal, selama 2019 jumlah bencana alam di Jabar tercatat sebanyak 2.054 bencana sedangkan hingga Juli 2020 kemarin tercatat 971 bencana di mana kedua periode tersebut didominasi oleh longsor. 

"Tahun ini juga tidak ada korban jiwa dalam becana alam yang terjadi hingga Juli 2020," ujar Kepala Harian BPBD Jabar Dani Ramdan, Selasa, 1 September 2020.

Baca Juga: Kisah Nendi Korban Kecelakaan Tol Cipali yang Menyisakan Duka Mendalam.

Seperti diberitakan PikiranRakyat.com sebelumnya dalam artikel yang berjudul, Jumlah Bencana Jawa Barat 2020 Cenderung Menurun, Dani: Mungkin Alam Lebih Bersahabatbencana cenderung menurun selama tahun ini, biasanya tahun ketahun alami kenaikan.

"(Di tengah pandemi) Mungkin alam sekarang lebih bersahabat. Biasanya Januari hingga Maret hujan cukup intens dan curah hujan tinggi tapi tahun ini tidak terlalu banyak," ucap Dani.

Dani Ramdan mengatakan, untuk bencana kekeringan periode tahun ini pihaknya baru menerima dua laporan dari Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Pastikan Open Bidding Sesuai Aturan, Pemuda Muhammadiyah Akan Kawal Prosesnya.

Namun baru Kabupaten Bogor yang menyatakan siaga darurat kekeringan. 

"Kekeringan kalau menurut surat peringatan dari BMKG itu per Agustus ini sampai Oktober itu sudah masuk musim kering kemaraun tapi kemaraunya memang kemarau basah memang tahun ini. Sehingga masih terus hujan walaupun sporadis," kata dia. 

Guna mengatasi kekeringan tersebut pihaknya mengirimkan tangki air.

Baca Juga: Patroli Dialogis Sat Sabhara Polres Majalengka Himbauan 3M jeung Protokol Kasehatan

"Jadi kepala desa biasanya sudah tahu kontak kita di kabupaten kita. Jadi tangki-tangki kita  sudah tersebar di kabupaten kota , nah itu nanti kita drop pakai air," tutur Dani. 

“Nah kalau yang kekeringan menahun tapi mereka punya sumber air dengan kurang dari lima kilo ,kita bisa pakai proyek pipanisasi, tapi ada desa desa yang betul-betul tidak mempunyai sumber terdekat nah itu ya sudah pake Tanki," ujar dia. 

Baca Juga: Novel Baswedan Lewati Fase Kritis Pasca Positif Covid-19

Selebihnya selain dua daerah yang sudah melaporkan kekeringan, wilayah yang sering alami kekeringan adalah Pantura, tapi dengan adanya Jatigede agak tertolong sekarang karena diatur airnya. 

"Justru Bogor yang bagian barat sekarang yang sudah ada kegiatan rutin, walaupun selang-seling yah seminggu ada seminggu tidak. Itu kita banyak menerima laporan dari Bogor sebelah barat. Sementara Bogor timur, Puncak segala macam hujan masih tinggi," kata dia.(PikiranRakyat.com/Novianti Nuruliah)

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah