Makna Bunyi Gamelan: Nang, Ning, Nung, Jur dan Gung Sebagai Pedoman Orang Jawa

- 23 Oktober 2022, 08:00 WIB
Makna Bunyi Gamelan: Nang, Ning, Nung, Jur dan Gung Sebagai Pedoman Orang Jawa
Makna Bunyi Gamelan: Nang, Ning, Nung, Jur dan Gung Sebagai Pedoman Orang Jawa /Latif Syaipudin/JURNAL NGAWI

PORTAL MAJALENGKA - Berkenaan dengan pedoman orang Jawa mengenai cara hubungan mereka dengan Tuhannya, secara sederhana diisyaratkan dengan suara atau bunyi-bunyian gamelan.

Orang Jawa dulu khususnya yang beragama Islam dengan cerdas memaknai istilah bunyi-bunyian gamelan untuk dijadikan sebagai aturan atau norma etika saat melakukan ibadah kepada Tuhan khususnya shalat.

Bunyi gamelan tersebut adalah nang, ning, nung, jur, dan gung. Semua bunyi tersebut kemudian dibentuk menjadi istilah yang dijadikan sebagai pedoman etika dalam ibadah sholat mereka.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Hits di Tangerang, Ada yang Gratis Juga Lho!

Secara ringkas maksud dari bunyi gamelan nang dimaknai tenang, dan ning berarti hening. Jika dihubungkan kedalam ibadah shalat maka hendaknya harus dilakukan dengan tenang dan hening agar khusyu’.

Ketika shalat dalam keadaan khusyu’maka akan diperoleh nung dari kata dumunung, yang berarti tersambung atau al-wushul dengan Allah, saat kondisi hati telah tersambung akan melahirkan jur dari kata ajur yang berarti merasa hancur kedirian seseorang dihadapan Allah.

Saat kedirian seorang makhluk telah hancur maka yang tersisakan adalah gung dari kata Maha Agung yang berarti tidak ada sembahan apapun kecuali Allah Yang Maha Agung.

Baca Juga: Belajar Pedoman Hidup Orang Jawa Tentang Makna Di Balik Istilah Ojo Dumeh

Untuk lebih jelasnya berikut ini uraian kandungan makna simbol bunyi gamelan: nang, ning, nung, jur, dan gung:

A. Nang (tenang)

Maksudnya bahwa situasi dan kondisi di waktu shalat haruslah tenang, tidak gaduh baik rasa, cipta dan karsanya. Orang yang shalat harus tenang dengan berusaha menghilangkan semua kesibukan dan masalah, dalam hati dan fikirannya hanyalah Allah.

Baca Juga: Cara Unik Keramat Wali Mbah Kholil Bangkalan Didik Mbah Manab Lirboyo

B. Ning (hening)

Ning disini adalah ketika shalat hendaknya hening, dimana prosesnya diawali dengan:

(1) al-hudlur, jadi ketika menghadap kepada al-Haqq hendaknya menghadirkan semua potensi diri, fisik dan psikis (raga, rasa, cipta dan karsa).

(2) al-hudlu’, saat menghadap kepada al-Haqq harus merendahkan raga, rasa, cipta dan karsa dengan beradab (bertata krama), tawadlu’ (andap asor) sebagaimana pegawai istana di hadapan raja.

Baca Juga: Berikut Makna Tema dan Logo Hari Sumpah Pemuda 2022 Berikut Link Downloadnya

(3) al-khusyu’, sewaktu menghadap kepada al-Haqq harus memfokuskan potensi diri hingga merasakan bahwa yang ada di depannya hanyalah al-Haqq adapun jika belum sampai merasakan hal tersebut maka harus yakin bahwa al-Haqq senantiasa memperhatikan.

Sementara menurut pandangan para sufi, khusyu’ terbagi dalam tiga tingkatan:

(1) khusyu’ karena khauf (takut) dan kehinaan diri. Khusyu’ ini untuk para hamba-Nya dan para zahid.

(2) khusyu’ karena pengagungan, kehebatan dan kemuliaan al-Haqq. Khusyu’ ini untuk para murid dan para al-salik.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris Chelsea Vs Manchester United, Malam Ini di Sini

(3) khusyu’ karena kegembiraaan, kebahagiaan dan penghampiran. Khusyu’ ini untuk orang yang sampai pada tingkat makrifat dan bertemu dengan al-Haqq (al-wasil min al-‘arifin). Maqam ini untuk salat qurratu a’yun.

C. Nung (dunung, dumunung, sambung).

Tahapan ini dapat dicapai al salik setelah mampu melakukan poin a dan b. karena pada tahapan ini telah mencapai tahap sampai atau dimaknai bertemu (al-wushul) dengan al-Haqq.

Baca Juga: Inilah Rahasia Keramat Wali KH Wahid Hasyim Ayah Gus Dur

D. Jur (ajur).

Jika al-salik telah sampai pada tahap ini, kediriannya merasa hancur bertemu dengan al-Haqq, tenggelam dalam kekuasaan-Nya Yang Maha Dahsyat (al-fana’ billah).

E. Gung (agung).

Pada tahapan ini al-salik tenggelam dalam kekuasaan-Nya, ia tidak mampu berbuat apa-apa kecuali hanya mengucapkan kalimat Allah Yang Maha Agung.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah