Saat ini menurut Profesor Thomas ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia, yaitu Kriteria Wujudul Hilal dan Kriteria Baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura).
Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari.
Sementara Kriteria Baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal).
Kriteria MABIMS yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.
"Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam," terang Profesor Thomas.
Pada saat maghrib, Rabu 29 Juni 2022 lalu, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk.
Artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi. Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumat menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada tanggal 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.
Hari libur nasional yang menyatakan Idul Adha 1443 H juga jatuh pada 9 Juli 2022, yang didasarkan pada kriteria lama MABIMS yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam.
Garis tanggal Kriteria Baru MABIMS menunjukkan, di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.