Untuk itu, Eka berpesan kepada siapapun untuk tidak menganggap remeh COVID-19 meski
merasa sehat. Menurut Eka, ayahnya juga dari segi kesehatan tidak pernah ada masalah.
"Selama hidup ayahnya juga amat konsen dengan kesehatan, makan dan tidur teratur, serta
rajin olahraga, namun akhirnya terpapar COVID-19 dan meninggal. Kita tidak pernah tahu
dalam kondisi seperti apa kita tertular," pesan Eka.
Untuk itu, dia pun mengingatkan, vaksinasi saat ini merupakan satu-satunya cara menghindari COVID-19 selain menerapkan protokol kesehatan. Tidak alasan untuk tidak divaksin.
Baca Juga: Heboh soal Meteor Jatuh di Puncak Merapi Yogyakarta, Begini Penjelasan BPPTKG
Ada banyak rumor tentang efek samping setelah divaksin, tapi ada ratusan juta orang di seluruh dunia yang telah divaksin dan sejauh ini hampir semua baik-baik saja.
"Tidak ada yang lain. Vaksinasi mengurangi risiko, dan kalaupun masih tertular, proses penyembuhannya akan lebih baik dibanding dengan yang belum divaksinasi," tegas Eka.
Peristiwa serupa juga dialami Taufiq Dimas (20), asal Banyumas, yang harus kehilangan
ayahnya karena COVID-19.
Baca Juga: Komda KIPI Jakarta: Vaksin AstraZeneca Aman untuk Digunakan
Dimas berpesan, pandemi sudah lama melanda bangsa ini dan sudah banyak yang harus meninggal dunia akibat COVID-19.