Gencar Isu Gempa Bumi dan Tsunami, waspada Para Ahli Prediksi Tsunami akan Hantam Kota Ini

16 November 2020, 10:39 WIB
Dunia Diancam TSUNAMI RAKSASA Dahsyat 524 Meter Dari Alaska, Ilmuwan Beberkan Penyebabnya. * /Pixabay/

PORTAL MAJALENGKA- Kabar mengenai gempa bumi memang seringkali mengkhawatirkan masyarakat terutama daerah yan sering terjadi gempa bumi.

Baru-baru ini gempa bumi sering terjadi di beberapa daerah.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkhawatirkan adanya gempa bumi besar yang belakangan menjadi isu yanh hangat dibicarakan.

Baca Juga: Depresi Usai Dirawat Berhari-hari, Pasien Loncat dari Lantai 6 Rumah Sakit

Salah satu isu bencana gempa bumi yang marak dibicarakan adalah prediksi para ahli soal gempa bumi dan tsunami di Kota Padang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan adanya prediksi para ahli yang menyebutkan jika terjadi patahan Megathrust Mentawai, maka akan terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo dan tsunami di Kota Padang.

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Sumbar Syahrazad Jamil pada diskusi virtual terkait upaya pengurangan risiko bencana tsunami di Provinsi Sumbar seperti dilansir Antara, Jumat 13 November 2020.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Musim Liburan Butuh Solusi Mendasar

Bencana alam gempa bumi dan tsunami tersebut diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk. Dilansir dari PORTALJEMBER seperti yang sudah diberitakan Jurnal Gaya dalam artikel "Kota Padang Terancam Diterjang Gempa 8,9 Magnitudo Disusul Tsunami 10 meter Sejauh 5 kilometer".

Dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka akibat bencana alam gempa bumi dan tsunami jika benar-benar terjadi.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," katanya.

Baca Juga: Wow! Lidi Indonesia Tembus pasar Ekspor India Hingga 50 Ton

Sebagaimana diketahui, disebutkan, Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumbar, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Untuk mewaspadai kemungkinan terburuk perihal bencana alam gempa bumi dan tsunami, Provinsi Sumbar melakukan berbagai upaya, di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Pemerintah Sumbar, juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.

Baca Juga: Sebanyak 15 Negara Asia-Pasifik Membentuk Blok Perdagangan Bebas Terbesar di Dunia (RCEP)

Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri terus diperkuat dalam hal penanggulangan bencana alam gempa bumi dan tsunami termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.

Tidak hanya itu, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana alam gempa bumi dan tsunami juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," katanya.

Baca Juga: Juara GP Turki, Hamilton Samai Rekor Juara Dunia Schumacher

Bencana alam gempa bumi dan tsunami memang jadi salah satu hal yang diperhatikan oleh para ahli mengingat potensi bencana tersebut cukup besar di Indonesia.***(TIM PRNM/portaljember.com)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: portaljember.com

Tags

Terkini

Terpopuler