Viral Citayam Fashion Week, Psikolog: Asal Jangan 'Slebew' Karena Cinta Sesaat

27 Juli 2022, 09:20 WIB
Citayam Fashion Week /Instagram/@love_jkt

PORTAL MAJALENGKA - Citayam Fashion Week akhir-akhir ini banyak diperbincangkan publik.

Citayam Fashion Week ini digagas oleh anak-anak remaja asal Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok, atau disingkat SCBD.

Dengan berbagai macam pakaian yang dikenakannya, para remaja yang terlibat dalam Citayam Fashion Week itu melakukan aktivitas di Sudirman dan Dukuh Atas.

Baca Juga: Pagi Ini, Jenazah Brigadir J Dilakukan Otopsi Ulang

Fenomena Citayam Fashon Week sendiri mendapat sorotan dari psikolog Roslina Verauli.

"Anak remaja yang datang ke tempat itu tentu saja menikmati ruang publik, rekreasi, sambil hang out bareng anak seusianya. Kalau angkatan 1980-1990-an menyebutnya mejeng," tulis Roslina pada akun Instagram pribadinya @verauli.id sebagaimana dikutip Portal Majalengka pada Selasa, 26 Juli 2022.

Roslina menilai, remaja senantiasa menghayati dirinya berada dalam spotlight. Seolah, dirinya adalah pusat dari dunia terkait cara berpikir yang cenderung egosentris.

Baca Juga: Keramat Kesaktian Abuya Syar'i Wali Allah Ciomas Pandeglang Banten

"Normal? Ya, untuk remaja! Meski sebetulnya merupakan hasil distorsi kognitif," tuturnya.

Roslina mengatakan, seseorang yang ingin tampak pada ranah publik butuh dikelola. Mengenakan fashion item terbaik dalam versi subyektif si individu tentunya.

"Terlihat dalam versi yang diinginkan, di mata orang lain, menjadi sebuah citra diri. Begitu citra tadi diunggah di media sosial, dampaknya bisa menjadi viral," kata Roslina.

Baca Juga: Keramat Wali Habib Sholeh Tanggul Mampu Deteksi Keberadaan Nabi Khidir

Saat viral, tulis Roslina, tak hanya dekat dengan popularitas secara sosial, juga dekat dengan sukses finansial. Anak muda Citayam dan 'SCBD' sadar akan nilai ekonomi dirinya.

"Dengan viralnya remaja itu, mereka akan membuka diri untuk endorsement, undangan podcast, kolaborasi, dan undangan wawancara lainnya. Termasuk berjalan di catwalk 'zebra cross' bersama sejumlah tokoh, model, influencer, public figure, hingga selebritas," ujar Roslina.

"Dalam teori Sociometer-nya Mark Leary, penghayatan akan diri yang sukses dan populer mendongkrak self-esteem alias perasaan diri berharga," ujarnya.

Baca Juga: Kapolri Ingatkan Bahaya Polarisasi Politik Jelang Pemilu di Hadapan Ribuan Santri Cirebon

Ia menjelaskan, Self-esteem merupakan sebuah penghayatan saat individu merasa dirinya menarik dan disukai.

Termasuk mampu menyesuaikan diri dengan lebih baik dalam berbagai situasi. Mereka ingin melihat dan terlihat sedemikian pentingnya di era sosial media terutama untuk menjadi bagian perhelatan 'SCBD Fashion Week' yang tengah viral.

"Syukur-syukur bisa saling kenal dan kecantol. Asal tak buru-buru 'slebew' hanya karena perasaan cinta sesaat. Apalagi hingga goleran tidur di jalan akibat ketinggalan kereta dan kehabisan uang untuk bisa kembali pulang," tuturnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Instagram @verauli.id

Tags

Terkini

Terpopuler