BABAT ALAS, Mbah Hasyim Asy'ari Lakukan Ini untuk Sebarkan Pesan Islam di Tengah Masyarakat Tak Bermoral

19 Juli 2022, 09:30 WIB
KH. Hasyim Asyari Pendiri NU /Tangkapan Layar YouTube.com/Sahabat Mahasiswa

PORTAL MAJALENGKA - Dari sudut pandang Mbah Hasyim Asy'ari, pesantren bukalah sekedar tempat untuk mempelajari ilmu agama saja, melainkan juga sebagai tempat untuk menyuarakan pesan-pesan Islam.

Sehingga hal tersebut akan berpengaruh dan memiliki dampak besar bagi masyarakat secara langsung.

Oleh sebab itu, Mbah Hasyim Asy'ari membulatkan tekadnya untuk mendirikan pondok pesantren guna kemaslahatan umat.

Baca Juga: KERAMAT WALI SAKTI, Habib Ja'far Al Kaff Tantang Mbah Hamid Pasuruan untuk Datang

Bagi Mbah Hasyim, pesantren perlu dibangun di kawasan yang akhlak masyarakatnya jauh dari ajaran Islam.

Mengapa demikian? Agar masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren mengenal ajaran Islam dan menjadi lebih dekat dengan Tuhannya.

Atas dasar itu lah, beliau kemudian menjatuhkan pilihan pada daerah bernama Tebuireng. Sebab pada masa itu, Tebuireng masih dijajah oleh kemaksiatan.

Baca Juga: Mbah Kholil Bangkalan Wariskan 3 Ilmu Tingkat Tinggi Ini ke Masing-masing Murid

Kala itu, Tebuireng dihuni oleh orang-orang yang kelakuannya jauh dari kata beradab. Bahkan masyarakat sekitar sudah tak asing dengan pemabuk, penjudi, perampok, hingga pelacur.

Mengingat kawasan Tebuireng di masa lalu yang masih dikelilingi oleh perkebunan tebu, persawahan, dan hutan. Membuat daerah tersebut menjadi sarang maksiat.

Di sarang segala maksiat itu lah, Mbah Hasyim Asy'ari akan membangun sebuah pondok pesantren dengan cara babat alas.

Baca Juga: Keramat Wali Sakti Mbah Hamid Pasuruan Bikin Habib Sepuh Hampir Pingsan

Untuk melakukan babat alas di daerah itu, Mbah Hasyim Asy'ari membawa 28 santri yang berasal dari pesantren kakeknya, dan 10 santri dari pesantren ayahnya.

Sebagaimana kebiasaan pada masa itu, bagi santri yang telah menyelesaikan pelajarannya, maka diperbolehkan membawa beberapa santri untuk pindah ke tempat lain guna mendirikan pesantren baru dan mengamalkannya.

Setelah berdzikir dan berdoa, Mbah Hasyim lalu membeli sepetak tanah yang di atasnya masih berdiri warung remang-remang.

Baca Juga: Keramat Wali Sakti Mbah Sholeh Tanggul Jember Datangi Wanita Swiss dalam Mimpi

Niat baik Mbah Hasyim Asy'ari mendapat pertentangan dari beberapa pihak yang tidak merestuinya mendirikan pesantren di tempat yang penuh kemaksiatan.

Keputusan Mbah Hasyim bukan hanya ditentang oleh saudara dan kerabatnya saja, bahkan sang ayah, Kyai Asy'ari juga meragukan keputusan yang dibuat oleh anaknya itu.

Sebab, banyak orang yang menyebut bahwa Tebuireng adalah sebuah desa jahiliyah yang tidak berperikemanusiaan.

Kyai Asy'ari kembali menegaskan dan memberi masukan serta saran agar Mbah Hasyim memiliki pertimbangan yang sangat matang.

Baca Juga: WALI MISTERIUS dari Gunung Dieng, Mbah Fanani Sering Menghilang untuk Sholat di Mekkah

Namun, Mbah Hasyim tetap bersikeras dengan niatnya mendirikan pesantren di tempat maksiat tersebut. Tak sedikit pun beliau goyah dengan pendiriannya.

"Abah, bukankah Islam itu adalah rahmatan lil alamin, agama yang mengajarkan kebaikan sesuai dengan perikemanusiaan?" Ucap Mbah Hasyim Asy'ari pada sang ayah.

"Dan pesantren adalah salah satu alat untuk menyampaikan ajaran kebaikan itu," sambungnya.

Mbah Hasyim Asy'ari juga menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang menerangi kegelapan. Maksudnya, jika tidak ada seseorang yang berani menyentuh daerah penuh maksiat, lalu kapan mereka bisa merasakan nikmatnya hidayah dari Allah SWT.

Baca Juga: Keramat Sakti Guru Sekumpul, Undang Walisongo Berkumpul Ngaji Bareng di Kamarnya

Mendengar penjelasan sang putra, Kyai Asy'ari pun akhirnya memberi restu pada Mbah Hasyim untuk mendirikan pesantren di Tebuireng.

Hal Itu lah yang menjadi keberanian Mbah Hasyim Asy'ari dan beberapa santrinya melakukan babat alas untuk mendirikan pesantren di Tebuireng, sebuah daerah yang pada masa itu masyarakatnya masih jauh dari penerangan agama.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Novel Biografi KH Hasyim Asy'ari Aguk Irawan MN

Tags

Terkini

Terpopuler