Two Countries Twin Park, Indonesia Ajak China Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung-Surabaya

14 Januari 2021, 14:30 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menlu China Wang Yi menyaksikan penandatanganan kerja sama Two Countries Twin Park di Parapat, Sumatera Utara, Selasa, 12 Januari 2021. /ANTARA/HO/Kemenko Kemaritiman dan Investasi/

PORTAL MAJALENGKA - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menlu China Wang Yi menyaksikan penandatanganan kerja sama di Parapat, Sumatera Utara, Selasa 12 Januari 2021.

Pemerintah Republik Indonesia dan China ujar Luhut Binsar Pandjaitan sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi di berbagai sektor mulai dari pengembangan kawasan industri hingga kesehatan.

Kerja sama bertajuk Two Countries Twin Park itu menurut Luhut Binsar Pandjaitan diusulkan Pemerintah Provinsi Fujian.

Baca Juga: Bahas Investasi dengan Menlu China di Toba, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Wang Yi Sahabat

Kerja sama itu melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang.

Kerja sama tersebut diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan China.

Dimana pada masa mendatang, perusahaan asal negeri tirai bambu juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

Baca Juga: Kenapa Harus Investasi di Jawa Barat, Ini Alasannya

Investasi Tiongkok di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B),” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Kamis 14 Januari 2021.

Pemerintah Indonesia juga mendorong partisipasi China dalam perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Saat ini China hanya terlibat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Juga: Apakah Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung Tepat Waktu? Begini Penjelasan Investor China

“Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut,” imbuh Luhut.

Di sektor kesehatan, Indonesia dan China diharapkan membangun rumah sakit internasional agar tercipta kerja sama yang lebih mumpuni antara rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, serta kolaborasi riset dan teknologi antarnegara.

Dalam hal riset, Luhut juga mengundang perguruan tinggi China melakukan kerja sama riset di bidang obat herbal.

Baca Juga: PUPR Siapkan Rp9,4 Triliun untuk Kawasan Industri Subang-Batang

Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektare di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura.

Di lokasi tersebut, nantinya akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah.

Selain itu, di tengah pandemi Luhut berharap agar kerja sama ekonomi tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan.

Baca Juga: Alih-alih Merasa Puas, Luhut Malah Minta Naikkan Target Realisasi UMKM Digital

“Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung walet, perikanan, buah tropis, dan batu bara,” ungkap Luhut.

Pemerintah Indonesia saat ini juga berharap dapat bekerja sama dengan China untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pendidikan, dan industri di Indonesia.

Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan China sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan.

“Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini,” pungkas Luhut. ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler