PORTAL MAJALENGKA - Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan langkah strategis mengantisipasi kekeringan terutama dalam sektor pertanian.
Saat musim kemarau tiba daerah utara mengalami kekeringan, sementara daerah selatan sering menghadapi risiko kebakaran, terutama area hutan yang berbatasan dengan kawasan TNGC Perhutani.
"Sebaliknya, pada musim hujan, daerah Utara dihadapkan pada bahaya banjir, sementara di daerah Selatan, risiko longsor meningkat. Ini menjadi salah satu penyebab yang dapat mengganggu sektor pertanian di Kabupaten Majalengka ," ujar Karna Sobahi.
Baca Juga: Ini Alasan Pemkab Majalengka Batal Investasi di BIJB, Nilainya Rp 169 Miliar
Dari dua musim ini, ia mengakui bahwa keduanya akan memiliki dampak signifikan pada dua kejadian berbeda, yang pada akhirnya akan mempengaruhi ekonomi masyarakat.
"Kekeringan akan berdampak negatif pada produksi sejumlah komoditas pertanian, sementara musim hujan akan memengaruhi kondisi lahan pesawahan," ujarnya.