Baca Juga: Diferensiasi Pembelajaran Berbasis Konten Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka (Bagian 2)
“Bumi ini akan kita wariskan ke generasi mendatang, anak-anak muda harus bangga menggunakan barang -barang reuse,” ujarnya.
Dalam praktiknya tak mudah menerapkan praktik guna ulang karena saat ini konsumen dimanjakan dengan melimpahnya aneka produk dengan kemasan yang tak bisa dipakai kembali.
“Jaman dulu kita menerapkan guna ulang karena banyak produk yang dikemas dalam botol kaca,” kata pendiri perusahaan penyedia stasiun air minum isi ulang dengan menggunkan dispenser, Izifill, Ichsan Mulia.
Baca Juga: Berkunjung ke Tasikmalaya, Berikut Wisata Kuliner yang Harus Dikunjungi
Tetapi, menurut Ichsan, belakangan terjadi trend di kalangan kaum muda untuk menggunakan wadah yang bisa dipakai berulang-ulang, misalnya tumbler. Dia menuturkan, Izifill didirikan untuk merespon hal itu.
“Mereka membawa tumbler, kalau tidak ada stasiun pengisian airnya, terus bagaiamana,” kata dia.
Beroperasi sejak Juni 2022, Izifill kini meliilki delapan unit stasiun air minum isi ulang di Bandung dan Jakarta. Ichsan mengklaim, telah mendistribudikan hampir dua ribu liter air yang dikonsumsi oleh 820 orang dan mengurangi lebih dari 5000 botol plastik dalam setahun.