Tidak hanya itu, Umi Hj Yeni juga mengingatkan kepada wali santri baru Ponpes Modern Ar Rahmat Majalengka untuk tidak menangis ketika melepaskan anaknya di pondok pesantren.
"Ketika melepas anaknya Ibu dan bapak jangan menteskan air mata," katanya.
Baca Juga: CONTOH SOAL TES TULIS CAT KPU Kabupaten/Kota Lengkap dengan Jawabannya
Umi Hj Yeni menambahkan bahwasanya, apapun yang terjadi beberapa hari di awal masuk pondok pesantren memang terasa berat. Namun seiring berjalanya waktu, santri akan terbiasa dengan kehidupan pondok dan akan tumbuh mandiri.
Selaras dengan ungkapan Umi Hj Yeni, pada pertemuan wali santri baru juga Drs. Diding Muhyidin selaku sekretaris yayasan Ponpes Modern Ar Rahmat mengatakan pada wali santri untuk tidak menangis saat meninggalkan anaknya di pondok.
"Putra putri Insyaallah sehat. Saya harap jangan ditangisi," tuturnya.
Salah seorang wali santri baru Ponpes Ar Rahmat Majalengka menyatakan rasa sedih harus berpisah dengan buah hatinya. Namun ia menuturkan ikhlas demi kebaikan putrinya.
Menariknya aturan untuk santri baru sebagaimana diterapkan di Ponpes Modern Ar Rahmat Majalengka, yaitu wali santri baru dilarang membesuk atau berkomunikasi langsung dengan putra putrinya selama 40 hari.
Hal itu tentunya diterapkan untuk membiasakan santri baru untuk tidak mengingat kehidupan lamanya selama di rumah dan membiasakan santri baru beradaptasi dengan lingkungan barunya.***