Akhirnya di tahun tersebut berdirilah PT. Sinjaraga Santika Sport. “Saat itu Kim bilang jangan tanggung-tanggung, harus standar internasional,” jelasnya.
Awalnya, Irwan memutuskan untuk melepas 20 pemuda dari Majalengka untuk melakukan pelatihan produksi di Korea.
Baca Juga: Virus Aneh Serang Pemain Prancis Jelang Lawan Argentina di Final Piala Dunia 2022
Tujuannya jelas supaya kualitas barang produksi yang dijual maksimal dan dapat diterima di dunia.
Seiring berjalannya waktu, Irwan akhirnya mempunyai 500 karyawan dan mulai mengekspor bola hasil buatannya sendiri.
Biasanya, PT. Sinjaraga Santika Sport dapat mengeluarkan 100 ribu bola dan satu bolanya bisa dikenakan seharaga 5 hingga 15 USD atau sekitar Rp68 ribu hingga Rp206 ribu.
Tak membutuhkan waktu lama, bola hasil pabrikannya ini langsung dipercaya dari luar negeri. Awalnya, pihaknya menerima dan harus mengerjakan sebanyak 2.000 bola sebulan dari Korea. Setelah itu bertambah menjadi 5.000 per bulan.
Baca Juga: Wisata Kuningan Terbaru dengan Pemandangan Indah yang Instagramabel, Cocok Dikunjungi Saat Liburan
Di tahun 1995, pesanan terus meningkat menjadi 10.000 per bulan dan di tahu berikutnya menjadi 15.000 per bulan. Tidak hanya dari Korea saja, tetapi juga negara-negara lain, seperti Uni Emirat Arab, Brasil, Jepang, dan beberapa negara di Amerika Latin.