SEBELUM BUNG TOMO, Pahlawan Asal Majalengka Ini Pidatonya Mampu Membakar Semangat Pejuang Jawa

- 11 Desember 2022, 14:24 WIB
Patung pejabat ang dan pahlawan nasional asal Majalengka, Ki Bagus Rangin di area halaman tengah Museum Keprajuritan, TMII Jakarta.
Patung pejabat ang dan pahlawan nasional asal Majalengka, Ki Bagus Rangin di area halaman tengah Museum Keprajuritan, TMII Jakarta. /

PORTAL MAJALENGKA - Majalengka sebagai wilayah kekuasaan Kerajaan Cirebon tentu tidak lepas dari perjuangan melawan kolonial.

Banyak pula pejuang asal Majalengka yang berani mengorbankan nyawa untuk tercapainya cita-cita Bangsa Indonesia.

Pejuang dan pahlawan asal Majalengka ini hidup jauh sebelum Bung Tomo, dan juga terkenal akan pidatonya yang menggugah hati para pejuang untuk bangkit.

Baca Juga: Membongkar Fakta Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Dia pun mampu membuat semangat para pejuang di wilayah Jawa Barat kala itu bangkit dan melakukan perlawanan.

Dilansir dari jurnal FACTUM, Perang Nasional yang Terlupakan, (2017:90), selain turun ke medan perang, sosok pejuang asal Majalengka ini juga mampu bangkitkan semangat dengan pidatonya.

Seorang pria kelahiran Majalengka, tepatnya di Rajagaluh ini bukan seorang keturunan raja atau penguasa kala itu.

Dia merupakan seorang rakyat biasa dengan pengetahuan luas dan tekad yang kuat untuk mengusir kolonial dari Nusantara.

Baca Juga: Ki Bagus Rangin Miliki Kesaktian Luar Biasa, Salah Satu Tokoh Sejarah Sesudah Masa Sunan Gunung Jati

Berawal dengan adanya campur tangan kolonial dalam hal monopoli ekonomi serta politik terhadap kerajaan Cirebon, rakyat Karesidenan Cirebon tak bisa berbuat apa-apa.

Hingga bangsa Tionghoa mulai berlaku kejam atas rakyat Karesidenan Cirebon dengan cara menyewa tanah kepada kerajaan.

Saat tanah disewa, tanah ditanami bahan pangan, namun rakyat tak dapat jatah apapun selain harga yang melambung. Maka orang-orang Tionghoa yang miliki sikap kejam tersebut disebut Babah.

Akibatnya rakyat Karesidenan Cirebon banyak yang kelaparan dan melakukan praktek prostitusi di wilayah Pantura untuk bertahan hidup.

Dengan awal mula keprihatinan tersebut, sosok pejuang asal Majalengka ini mengobarkan semangat rakyat untuk berjuang mengusir kekejaman dengan pemberontakan.

Baca Juga: Perang Kedongdong Libatkan Santri dan Rakyat Majalengka, Kuningan, Indramayu, Cirebon Dipimpin Ki Bagus Rangin

Sebelum itu dia mengobarkan semangat dengan pidatonya yang terkenal yakni "Babah mah bakal dicacag
Disiksik diipis-ipis
Dicacag diwalang-walang
Getihna arek diuyup
Diburakeun ka bangawan
Sugan lauk baranahan
Tulangna diawur-awur
Leuweung jati sugan subur
Polona arek dicokrok
Diburakeun ka galengan
Rawinian sugan montok."

Masih panjang ucapan sosok tersebut yang dikenal sebagai Ki Bagus Rangin dan membuat semangat rakyat Karesidenan Cirebon meletup-letup kembali.

Baca Juga: Desa Wisata Sidamukti Majalengka yang Berbasis Agribisnis Ini Cocok Masuk Daftar Destinasi Liburan Akhir Tahun

Antara tahun 1802-1818, Ki Bagus Rangin melakukan pemberontakan terhadap kesewenang-wenangan di wilayah Cirebon, Majalengka, Indramayu dengan bantuan dari berbagai daerah Jawa Barat.

Ki Bagus Rangin berhasil membuat kolonial dan bangsa lain yang melakukan kesewenang-wenangan mundur meskipun akhirnya Ki Bagus Rangin gugur.

Ki Bagus Rangin merupakan pejuang Kelahiran Majalengka, 1761 dan merupakan anak dari Buyut Teyom dengan kakeknya bernama Waridah keturunan Buyut Sambeng yang juga merupakan Jawara.

Patungnya kini berdiri tegak di halaman tengah Musium Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Baca Juga: Indahnya Wisata Paraland Majalengka yang Tawarkan Pemandangan Malam Luar Biasa

Itulah sekilas tentang Pahlawan asal Majalengka yang pidatonya mampu membakar semangat pejuang rakyat Jawa Barat. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Jurnal FACTUM, Perang Nasional yang Terlupakan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x