Lalu ada kampung Tarikolot sebagai pusat kebatinan dan kesehatan, serta kampung kelurahan sebagai sentral pertanian.
Kelima kampung tersebut berada di sebelah timur sungai Cikalonang dan masuk wilayah Desa Mindi kala itu serta dipimpin oleh seorang Buyut di setiap kampungnya.
Baca Juga: Kisah Kesaktian Nyi Mas Gandasari, Panglima Perang Wanita Kesultanan Cirebon
Sepeninggal Ki Perwata, Lurah Desa Mindi, Buyut Tangtu dengan beberapa sepuh lainnya mengunjungi Kesultanan Cirebon guna meminta pemisahan wilayah dengan Desa Mindi.
Hal tersebut karena luasnya Desa Mindi kala itu, sehingga Sultan memberikan izin dan menganugerahkan sebuah nama Desa.
Nama Desa itu berkaitan dengan kisah Raja Majapahit yakni Brawijaya yang kala itu sedang bersembunyi dari kejaran musuh dalam detik-detik runtuhnya kerajaan.
Baca Juga: IDE BISNIS MODAL MINI UNTUNG MAXI, Pemuda Asal Majalengka Jadi Inspirasi
Dalam pelariannya itu, ia singgah di suatu tempat, namun sayang ia ditemukan oleh musuhnya, kemudian ia dikepung dan berusaha untuk menangkapnya.
Karna kesaktian Brawijaya yang merupakan seorang Raja Kerajaan besar, kemudian mampu menghilang dan terlepas dari sergapan musuhnya.
Dalam hilangnya Raja Brawijaya, disaksikan oleh para prajurit yang bermaksud menangkapnya, tercium aroma wangi mengiringi hilangnya Sang Raja.