PENASARAN Kondisi Terkini Kampung Mati di Majalengka, Viral Ditinggal Penduduknya

- 20 November 2022, 18:13 WIB
PENASARAN Kondisi Terkini Kampung Mati di Majalengka, Viral Ditinggal Penduduknya
PENASARAN Kondisi Terkini Kampung Mati di Majalengka, Viral Ditinggal Penduduknya /YouTube Sang Penjelajah Amatir

PORTAL MAJALENGKA - Sempat viral karena ditinggal penduduknya, begini kondisi terkini kampung mati di Majalengka.

Kampung mati tersebut terletak di Desa Tarikolot, Kelurahan Sidamukti, Kecamatan Majalengka.

Kondisi terkini saat ini sudah ada penduduk yang menghuni kembali sekitar 46 kepala keluarga.

Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Majalengka, Yang Pertama Langganan Pembuat Bola Resmi Piala Dunia

Banyak konten di YouTube yang mengupas kampung mati tersebut karena ditinggal oleh penduduknya. 

Suasana sepi dan tanpa warga di sana kontras dengan kondisi banyak bangunan di tempat tersebut yang masih terlihat kokoh. 

Kampung mati di Majalengka tersebut direlokasi oleh pemerintah karena termasuk lokasi yang rawan bencana alam.

Baca Juga: KEREN! 6 Bola Piala Dunia Bikinan Majalengka, Mulai Tricolore, Jabulani sampai Brazuca

Seperti adanya pergerakan tanah.yang rawan terjadi bencana longsor.

Camat Majalengka Doni Fardiansyah mengatakan, mata pencaharian dan bertambah jumlah penghuni adalah alasan mereka memilih kembali ke sana.

“Pertama memang disini itu dekat dengan mata pencaharian mereka," kata Doni dilansir dari Kuningan Talk.

Baca Juga: OPENING PIALA DUNIA, LINK STREAMING Qatar vs Ekuador, Berikut Prediksi Skor dan Head to Headnya

"Jadi kadang-kadang mereka menginap disini, tapi tetap rumah tinggalnya itu di rumah relokasi yang itu,” tambah Doni.

Kedua, ujarnya, ada beberapa warga juga yang memang karena sudah belasan tahun tinggal disana, jadi semakin bertambah warga.

"Jadi yang dulunya enggak punya cucu sekarang sudah punya cucu,” ungkapnya.

Sementara itu orang tuanya mengalah, anaknya di tempat relokasi, orang tuanya yang balik lagi.

"Tapi itu juga enggak full semua pindah,” dia menambahkan.

Doni menghimbau, kedatangan warga ke kampung tersebut,  agar waspada terhadap ancaman bencana alam seperti musim penghujan sekarang ini.

Warga setempat bernama Kuswadi (59) telah bermukim semenjak 3 tahun lalu.

Kuswadi mengatakan bahwa sebenarnya titik pergerakan tanah dirasakan di sebelah timur.

Diungkapkan dia, pergerakan tanah selama musim penghujan dialami bukan di tempat yang sedang ia tinggali.

"Sekarang bersama keluarga, justru malah aman disini," katanya.

Saat ditanya soal relokasi karena rawan bencana, Kuswandi, mengaku dirinya siap asal mendapatkan solusi.

“Saya mah siap aja kalau mau direlokasi, cuman yang jadi pertanyaan lokasi di mana,” kata Kuswadi.

Dia juga menanyakan pergantian rumah yang sudah didiami bertahun-tahun bersama keluarga.

Dia menanyakan apakah akan diganti atau seperti apa oleh pemerintah.

“Kita tidak mau kalau rumah yang sekarang ditempati, malah tidak sesuai dengan harapan,” ucapnya.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Kuningan Talk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x