Prajurit Mataram yang menyerang ke Batavia diketahui mundur karena taktiknya sudah diketahui terlebih dahulu oleh VOC.
Baca Juga: Polres Majalengka Kejar Ayah dari Bayi yang Dibuang Karyawati PT Shoetown Ligung Indonesia
Dalam penyerangan inilah (1628-1629), beberapa pleton prajurit Mataram terpisah saat mundur menuju Mataram.
Kabupaten Majalengka saat itu masih banyak hutan belantara dan menjadi salah satu jalur untuk dilewati prajurit Mataram.
Prajurit Mataram yang terpisah berusaha mencari pemukiman yang dapat dijadikan tempat pelepas penat.
Dengan keadaan tanpa makanan dan air, prajurit Mataram bertemu dengan seorang bernama Sareni.
Sareni diketahui mempunyai kelembutan hati dan dikaruniai ilmu yang tinggi, serta patut untuk tidak dianggap remeh.
Baca Juga: Terkait Asal-usul Majalengka, Kisah Nyi Rambut Kasih, Ratu Cantik yang Murka Saat Ditolak Cintanya
Karena kelembutan hatinya, Sareni membuatkan seperiuk nasi dan selodong air karena melihat prajurit Mataram yang terlihat amat kehausan dan kelaparan.
Sareni berpikir tentu tidaklah cukup untuk memberikan seperiuk nasi dan selodong air untuk prajurit yang cukup banyak.