2 Petani Jatitujuh Penggarap Lahan Tebu Tewas dalam Kericuhan, Bupati Majalengka Singgung PG Rajawali

- 4 Oktober 2021, 23:37 WIB
Jenazah dua korban penganiayaan Yayan dan Uyut Suenda saat dievakuasi ke Ambulans dari Puskesmas Jatitujuh, menuju RS Bayangkara Indramayu, Senin 4 Oktober 2021.
Jenazah dua korban penganiayaan Yayan dan Uyut Suenda saat dievakuasi ke Ambulans dari Puskesmas Jatitujuh, menuju RS Bayangkara Indramayu, Senin 4 Oktober 2021. /Tati Purnawati/Pikiran Rakyat

PORTAL MAJALENGKA - Dua petani asal Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tewas saat kericuhan antar dua kelompok bersengketa lahan tebu pada Senin, 4 September 2021.

Identitas dua korban meninggal dunia di lahan tebu diketahui berasal dari Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Keduanya bernama Suenda warga Desa Sumber Kulon dan Yayan warga Desa Jatiraga.

Kericuhan antar dua kelompok tani terjadi di lahan tebu wilayah Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Lokasi kejadian berbatasan dengan Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Ratusan Warga Berebut Ikan saat Pengeringan Bendungan Rentang Jatitujuh Majalengka

Lokasi kejadian merupakan lahan bersengketa antara pihak Pabrik Gula (PG) Rajawali Jatitujuh dengan Forum Komunikasi Masyarakat Indramayi Selatan (FKamis).

Sementara kedua korban yang tewas dalam kericuhan Senin siang, 4 Oktober 2021, merupakan petani penggarap lahan tebu dari kemitraan PG Rajawali.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Jatitujuh. Tapi nyawa korban tak tertolong karena kritis akibat luka benda tajam.

Baca Juga: Program Kemitraan Tebu PG Rajawali II, Solusi Petani Bertahan di Era Pandemi

Kedua jenazah korban saat ini dilarikan ke RS Bhayangkara Losarang Indramayu untuk penanganan forensik.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x