Perjumpaan Nabi Khidir dan Sunan Gunung Jati, Makan Buah Hijau Dipetik dari Surga

- 23 Maret 2023, 16:05 WIB
Perjumpaan Nabi Khidir dan Sunan Gunung Jati, Makan Buah Hijau Dipetik dari Surga
Perjumpaan Nabi Khidir dan Sunan Gunung Jati, Makan Buah Hijau Dipetik dari Surga /Instagram

PORTAL MAJALENGKA - Perjumpaan antara Nabi Khidir dan Sunan Gunung Jati, digambarkan secara apik dengan suasana penuh harum. 

Momen perjumpaan dengan Nabi Khidir menjadi titik penting dalam perjalanan dakwah Sunan Gunung Jati sebagai Walisongo.

Sunan Gunung Jati ditugaskan menyebarkan agama Islam di Tanah Pajajaran, Banten dan Batavia pada zaman Walisongo. 

Baca Juga: KISAH CINTA! Baju Kuning Sunan Gunung Jati Diambil Seorang Gadis Cantik

Dalam dakwahnya Sunan Gunung Jati yang juga sultan dari Keraton Pakungwati di Cirebon, berhasil memimpin dengan bijaksana.

Sunan Gunung Jati sendiri dari jalur ibu Dewi Rara Santang adalah cucu dari penguasa Pajajaran Prabu Siliwangi.

Sedangkan ayahnya adalah Sultah Hud seorang penguasaan Mesir yang nasabnya menyambung sampai Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Dibangun Guru Sunan Gunung Jati, Masjid Sapu Angin Jadi Semalam, Tetap Kokoh di Usia 600 Tahun

Kisah perjumpaan Sunan Gunung Jati dengan Nabi Khidir diungkapkan dalam Naskah Mertasinga tepatnya pada pupuh IV.18-V .12.

Perjumpaan keduanya terjadi selepas Sunan Gunung Jati muda merasa putus asa karena dalam perjalanan spiritualnya.

Tidak kunjung menjumpai Nabi Muhammad SAW, Sunan Gunung Jati pergi ke perpustakaan Istana kerajaan ayahnya.

Baca Juga: Putra Sunan Gunung Jati, Kapal Pangeran Jaya Kelana Dihantam Ombak di Tengah Laut

Kemudian Sunan Gunung Jati mempelajari kitab yang membahas rupa dan watak Nabi Muhammad SAW.

Sunan Gunung Jati menjelma menjadi seorang pemuda yang aneh, karena sejak itu hatinya kuat ingin berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW.

Ibu dan kerabatnya telah mengingatkannya bahwa Nabi Muhammad SAW telah lama wafat.

Namun, Sunan Gunung Jati muda itu tetep kekeh ingin berjumpa dengan Sang Nabi.

Keinginan Sunan Gunung Jati kemudian mengantarkannya untuk melakukan pengembaraan Spiritual.

Beliau berkeliling dari satu tempat ke tempat lain di Timur Tengah demi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW.

Setelah 100 hari perjalanan, dalam tengah perjalanan, Sunan Gunung Jati tiba-tiba terjadi keanehan di jiwanya.

Ia diperlihatkan alam nyawa, dimana dalam alam itu ia diperlihatkan orang-orang yang wafat karena Syahid memperjuangkan agama Allah SWT.

Belum juga habis rasa herannya dalam memandangi alam nyawa, Sunan Gunung Jati didatangi oleh seorang gagah dan harum.

Orang tersebut mendatangi Sunan Gunung Jati dengan mengendarai Kuda Sembrani.

Orang itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Nabi Khidir yang akan mengangkat Sunan Gunung Jati sebagai Wali Kutub.

Tapi sebelum pengangkatan itu, Nabi Khidir memerintahkan Sunan Gunung Jati untuk memakan buah hijau yang dipetik dari surga.

Maka selepas memakan buah itu resmilah Sunan Gunung Jati menjadi salah satu Walilullah di muka bumi.

Kemudian atas anugerah kewalian Sunan Gunung Jati, Nabi Khidir juga memberikan kabar baik lainnya kepada Sunan Gunung Jati.

Keinginan Sunan Gunung Jati untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW akan dapat terlaksana.

Setelah menjalani perjalanan spiritual, akhirnya Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon dan memimpin kesultanan menggantikan pamannya Pangeran Walangsungsang.

Setelah dinobatkan menjadi pemimpin, langkah awal tindakan politik yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati ialah melepaskan diri dari pengaruh dan kekuasaan kerajaan Sunda Pajajaran.***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x