Saat mereka mulai mendekat dengan tenang Kanjeng Sunan Kalijaga mengibaskan kain panjangnya yang tersampir di pundaknya dan mampu membuat para perampok bergelimpungan.
Melihat kejadian itu Ki Jaghana sang pemimpin perampok menjadi makin geram dan langsung memasang kuda-kuda untuk menyerang Kanjeng Sunan Kalijaga dengan pedangnya.
Akhirnya Sunan Kalijaga pun merapalkan ilmu malih rupa. Dan, mendadak tubuh Kanjeng Sunan Kalijaga telah berada tak jauh dari Ki Jaghana.
Ki Jaghana semakin geram dengan perlawaanan Sunan kalijaga dan dengan teriakan keras. Ia pun langsung menyabetkan pedangnya ke tubuh Sunan Kalijaga.
Namun Kanjeng Sunan tetap tenang dan tidak menghindar. Ia membiarkan pedang yang tajam itu menghantam tubuhnya.
Baca Juga: Korban Gempa Turki-Suriah Capai 43 Ribu Orang, Indonesia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan
Segerombolan perampok itu merasa heran dan dengan ganas. Salah seorang anak buah Ki Jaghana kembali melabrak Sunan Kalijaga.
Akan tetapi, begitu perampok itu akan melompat sebuah tangan milik Sunan Kalijogo yang halus telah menahan gerakannya.
Belum sempat ia membuka mulut dengan penuh wibawa Kanjeng Sunan Kalijaga berkata, "Jangan panik yang diserang hanyalah pohon asam bukan aku."