Kemudian ia memutuskan untuk memotong tongkatnya satu jengkal. Dengan begitu ia berpikir tongkatnya akan sama seperti panjang semula.
Pagi harinya, semua orang sudah berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri tersebut merasa tenang, ia yakin bahwa tongkatnya tidak akan bisa diketahui karena ia telah memotongnya.
Baca Juga: 6 Perempuan Pengusaha Sukses dan Miliki Jabatan Mentereng Asal Majalengka, Bukan Kaleng-kaleng!
Antrean panjang pun mulai terbentuk, Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang ia bagikan kemarin.
Pada gilirannya si pencuri, Abu Nawas segera mengetahui bahwa tongkatnya lebih pendek satu jengkal.
Abu Nawas pun sudah memperkirakan bahwa pencuri ini pasti akan memotong tongkatnya karena takut bertambah panjang.
Baca Juga: Daftar Wilayah di Kabupaten Majalengka yang Ikut Merasakan Getaran Gempa Bumi di Cianjur
Akhirnya pencuri itu bisa ditangkap dan diadili sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping uang emas itu pun menjadi milik Abu Nawas.
Akan tetapi Abu Nawas tetap bijaksana. Sebagian dari hadiah itu dihadiahkan untuk keluarga pencuri. Sebagian lagi untuk orang miskin dan sisanya untuk keluarganya sendiri.***