Gus Dur saat itu bersama seseorang yang disebutnya “Kyai Kampung” dari Metro Lampung Tengah.
Setelah buka puasa dan ngobrol seperlunya, Pak Harto menyeletuk: “Gus Dur dan Pak Kyai ini bakal bermalam kan di sini?”
Baca Juga: Dijamin Ngakak! Berikut 2 Kisah Humor Segar Gus Dur yang Sederhana
"Oh tidak. Saya harus segera pergi karena ada janji dengan Gus Joyo, adik dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Tapi Pak Kyai ini biar di tinggal di sini. Kan maksudnya buat ngimami (menjadi imam) sholat tarawih, kan?” jawab Gus Dur.
Pak Harto cuma manggut-manggut.
“Tapi, sebelumnya perlu ada klarifikasi dulu,” kata Gus Dur.
“Klarifikasi apa?” tanya Pak Harto.
“Harus jelas dulu, tarawihnya mau pakai gaya NU lama atau gaya NU baru?”
“Lho apa ada macam-macam gaya NU? Kalau gaya NU lama bagaimana, kalau NU baru bagaimana?” tanya Pak Harto.