Pada saat dia sudah berada di depan rumah Mbah Moen, namun ternyata tidak ada orang sama sekali kecuali hanya putra Mbah Moen saat itu di sana.
Di depan pintu rumah Mbah Moen ada sosok yang memantau sang santri sejak masih di mulut gang. Matanya dekat memandang santri Madura.
Pandangan tajam yang memandangnya membuat dia drastis gemetaran mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sungguh hati ini.
Hatinya menahan malu, sosok itu adalah Gus Kamil Maimun, Gus Kamil terus memandang sang santri asal Madura ini, hingga berada 1-2 meter di hadapannya.
Jantung sang santri asal Madura seakan berdegup kencang tak Alang kepalang. Namun sekali lagi, Mbah Moen tidak keluar untuk menemuinya.
Setelah testimoni tidak berhasil kesokan harinya ayah santri asal Sumenep Madura ini datang ke pondok pesantren Al Anwar Sarang.
Dan kedatangan ayahnya ini tanpa terduga sama sekali oleh sang santri, karenanya santri nakal ini mulai tak habis pikir kenapa ayahnya tahu-tahu datang ke Sarang.
"Ayo ikut aku sowan ke Mbah Maimun sekarang" ajak ayahnya mendengar ajakan itu.