“Anda jangan menuntut pilah-pilah, lha riwayatnya itu baik atau buruk kok Anda menuntut pilah-pilah, Jadi kalau anda memilah-milah berarti anda tidak baca hadis ini,” sambung Gus Baha.
Tak hanya itu, Gus Baha juga mengungkap alasan Mbah moen ingin berkoalisi dengan pemerintah, bahkan ingin anak maupun santrinya jadi pejabat.
“Saya masih ingat dulu ketika kyai-kyai belum dekat pejabat, kalau ada teroris atau apa, itu Yang di-intei adalah pesantren,” kata Gus Baha.
“Tapi barokahnya Kyai kyai berkawan dengan pejabat, sekarang kalau ada terorisme tidak mencari pesantren, karena kyai-kyai tidak diragukan lagi loyalitas terhadap NKRI,” sambungnya.
“Jadi orang harus punya pangkat atau bermitra dengan orang berpangkat supaya keagamaannya tidak diganggu,” beber Gus Baha.
Baca Juga: Liga Champions: Link Streaming hingga Prediksi Skor Juventus vs Benfica
Karenanya Gus Baha memberikan analogi, "Masa orang fasik memiliki backing aparat (meski oknum), tapi orang Shaleh tidak memiliki backing pejabat" ucap Gus Baha.
Itulah alasannya kenapa mengapa Mbah Moen dan Habib Luthfi kerap datang dalam undangan pejabat pemerintah, yaitu untuk memback up seluruh orang pesantren yang memiliki loyalitas tinggi terhadap NKRI.
Dan itu juga yang harus menjadi suri tauladan bagi kita pecinta para ulama dan juga habaib yang ada di Nusantara ini. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***