Kisah Nyata Habib Luthfi bin Yahya Melarang Gus Dullah Pergi Umroh?

- 5 September 2022, 08:00 WIB
Habib Luthfi bin Yahya
Habib Luthfi bin Yahya /ig : habibluthfibinyahya

Gus Dullah ditemani oleh seorang akademisi dari UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta), Prof. Dr. Mohamad Harisudin Mahfud, salah seorang teman perjuangan dalam memulai dakwah di kota Solo. Saya biasa memanggil beliau, Dr. Haris.

Di tengah-tengah pertemuan itu, Dr. Harisuddin berkata, " Abah, saya minta doa restu untuk menemani Gus Dullah umroh)." Tiba-tiba wajah beliau berubah menjadi serius dan seolah-olah ada sesuatu yang mengganjal.

Baca Juga: Pesulap Merah Tanyakan UU Perdukunan, Hotman Paris: Tidak Ada Ketentuan Perundang-undangan

Habib Luthfi berkata, "Siapa yang akan umroh?". Dr. Haris menjawab, "Gus Dullah," kemudian melanjutkan, "Saya berniat menemani, Abah." Habib Luthfi menatap wajah saya dan berkata, "Kamu pernah umroh atau belum?" Gus Dullah menjawab, "Sudah, Bah."

Maulana al-Mursyid al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya berkata, "Kulo niku (saya ini) Iho sering tawajjuh dateng (kepada) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam untuk minta diperkenankan berziarah ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam, namun sampai saat ini belum mendapatkan ijin."

Mendengar nasihat beliau tiba-tiba hati saya bergejolak. Batin ini berkata, "Niku 'kan panjenengan, Bah. Lha menawi kulo niki kakehan doso, betah ziaroh dateng Kanjeng Nabi shallallahu 'alaihi wasalam (Itu 'kan Abah. Lha saya dosanya banyak, perlu berziarah kepada Kanjeng Nabi shallallahu 'alaihi wasalam)."

Baca Juga: PC Lesbumi Kabupaten Cirebon Bakal Gelar Pasar Seni Rakyat Terakhir di Kecamatan Gunung Jati

Saya teringat firman Allah swt. sebagai berikut:

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا

Kami tidak mengutus seorang rasul pun, kecuali untuk ditaati dengan izin Allah. Seandainya mereka (orang-orang munafik) setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Nabi Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
(An-Nisā' [4]:64)

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Facebook EL AL


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x