Kisah Walisongo, Kota Tajug Berkaitan Erat dengan Perjalanan Sunan Kudus Pasca Menaklukkan Kerajaan Majapahit

- 25 Agustus 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Sunan Kudus, salah satu Walisongo.
Ilustrasi Sunan Kudus, salah satu Walisongo. /Tangkap layar YouTube/Delta Buana

PORTAL MAJALENGKA - Nama Sunan Kudus begitu melegenda bagi warga Muslim Nusantara khususnya di Tanah Jawa.

Hal itu karena banyak cerita mengenai perjuangan penyebaran Islamnya serta karomah, kesaktian dan keistimewaan dari Sunan Kudus, salah satunya adalah menjadi Panglima atau Senopati kerajaan Demak Bintoro.

Sebagai Senopati kerajaan Demak, Sunan Kudus mampu menunjukkan kepiawaiannya di medan perang.

Baca Juga: TERHANGAT Kasus Ferdy Sambo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tegas Jawab Pertanyaan Komisi III DPR

Ayah Sunan Kudus adalah Sunan Ngudung, beliau adalah putra dari Sultan di wilayah Palestina yang bernama Sayyid Fadhal Ali Murtadlo yang biasa dipanggil Raja Pandita atau Raden Santri yang berhijrah fisabilillah hingga ke Jawa.

Saat berhijrah, Sunan Ngudung singgah ke wilayah Jawa dan sampailah di kesultanan Islam Demak hingga diangkat menjadi panglima perang.

Namun Ayah Sunan Kudus itu gugur saat memimpin pertempuran dengan kerajaan Majapahit, lalu oleh Sultan Trenggono, Sunan Kudus diperintahkan untuk menyerang Majapahit.

Baca Juga: VIRAL, Oknum Anggota DPRD Palembang Pukul Gadis Muda, Hotman Paris Siap Bela GRATIS

Berkat kepiawaiannya, Sunan Kudus berhasil memimpin pasukan Kesultanan Demak mengalahkan Kerajaan Majapahit dan setelah itu Sunan Kudus juga diminta mendatangi kerajaan kecil yang dipimpin Raja Pengging di kaki gunung Merapi.

Misi Sunan Kudus saat itu adalah meminta raja Pengging mengakui kekuasaan Demak dan meninggalkan ajaran Syekh Siti Jenar, Sunan Kudus pun berhasil menaklukkan Raja Pengging.

Selanjutnya Sultan Trenggono meminta Sunan Kudus untuk memimpin pasukan untuk mengembangkan wilayah Kerajaan Demak ke arah timur hingga mencapai Madura serta ke arah barat hingga Cirebon.

Baca Juga: WARGA MURKA! Pondok Pesantren di Madura Dibakar Cicit Mbah Kholil Bangkalan

Sunan Kudus diberikan badong yaitu semacam rompi yang ternyata rompi tersebut dapat mengeluarkan jutaan tikus.

Anehnya apabila tikus yang keluar dari rompi ini dipukul, tikus tersebut tidak mati bahkan semakin mengamuk dan membuat pasukan Majapahit ketakutan lari tunggang-langgang.

Kesuksesannya mengalahkan Majapahit membuat posisi Sunan Kudus semakin kuat, lalu ia pun bertekad meninggalkan Demak, dan pergi menuju Kudus.

Baca Juga: Ketika Rasulullah Terkena Santet dari Dukun Kaum Yahudi di Madinah

Mula-mula kedatangannya di Kudus tidak jelas, ketika ia menginjakkan kaki di Kudus kota tersebut masih bernama Tajug dan konon orang yang mula-mula mengembangkan Islam sebelum kedatangan Sunan Kudus adalah Kiai Telingsing.

Awalnya Sunan Kudus hidup ditengah jamaah dalam kelompok kecil, itupun merupakan bala tentaranya yang dibawa menuju Tajug.

Lambat laun jamaahnya pun semakin banyak sehingga ia mendirikan sebuah masjid sebagai tempat ibadah dan untuk penyebaran agama.

Baca Juga: Ketika Seorang Arab Badui Mengencingi Masjid Nabawi, Begini Reaksi Rasulullah

Tempat ibadah yang diyakini dibangun oleh Jafar Shodiq alias Sunan Kudus adalah Menara Masjid Kudus yang masih berdiri hingga sekarang.

Di wilayah Tajug pun mendapat nama baru yaitu Quds yang kemudian berubah menjadi Kudus.

Gaya penyebaran agama Islam Sunan Kudus mengikuti gaya Sunan Kalijaga yaitu menggunakan Tut Wuri Handayani artinya Sunan Kudus tidak melakukan perlawanan keras melainkan mengarahkan masyarakat secara perlahan.

Baca Juga: Kisah Seorang Wali Allah Yang Namanya Tercatat Sebagai Penghuni Neraka

Cara berdakwahnya pun mengikuti gaya Sunan Kalijaga yaitu mentoleransi budaya setempat, bahkan cara penyampaiannya lebih halus.

Di dalam hal adat-istiadat, Sunan Kudus tidak langsung menentang masyarakat yang melenceng dari agama Islam secara keras.

Ia juga mengajarkan bahwa meminta permohonan bukan pada ruh melainkan kepada Allah SWT, melalui caranya yang simpati tersebut membuat para penganut agama lain mau mendengarkan ceramah Islam dari Sunan Kudus.

Baca Juga: LENGKAP Cara Merawat Ikan Channa Red Barito, Hasil Jebret Merah Maksimal

Adapun asal-usul kata Kudus yaitu dimulai ketika Sunan Kudus pergi haji dan menuntut ilmu disana, konon masyarakat Arab terjangkit wabah penyakit yang membahayakan dan Sunan Kudus berhasil meredakan wabah tersebut.

Singkat cerita, pejabat setempat ingin memberi hadiah kepadanya namun Sunan Kudus menolak hadiah tersebut dan malah meminta sebuah batu yang berasal dari Baitul maqdis atau Jerusalem.

Untuk memperingati kota dimana pernah hidup seorang yang bernama Ja'far Shodiq hidup, saat ini kita kenal dengan nama Kudus, bahkan menara yang terdapat di depan masjid pun dinamai sebagai Menara Kudus.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Sosok Imam Syafii, Pendiri Mazhab Syafiiyah

Adapun kebiasaan menarik Sunan Kudus dalam berdakwah adalah selalu mengadakan acara bedug dandangan, acara ini merupakan kegiatan menunggu masuknya bulan Ramadan.

Bedug dandangan ini adalah acara menabuh bedug secara terus menerus untuk mengundang jamaah menuju masjid.

Itulah sekelumit kisah tentang Sunan Kudus dari saat menjadi panglima perang kerajaan Demak hingga menetap di kota Tajug yang sekarang disebut Kudus.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x