Mereka para pemberani ini adalah para wali Allah dan penerus perjuangan walisongo yang berhasil mendakwahkan Islam di Nusantara.
Baca Juga: Keramat Tongkat Dan Poto Abah Guru Sekumpul Pencuri langsung Kabur
Sang ayah Ahmad Qusyairi dan keluarganya harus meninggalkan Keraton selama berbulan-bulan akibat kedatangan pasukan Jepang.
Malam itu suasana sangat mencekam, tentara Jepang menjaga di setiap ruas jalan karena di masa itu tentara Jepang juga menerapkan jam malam.
Jika ada warga yang masih keluar rumah di jam malam, maka tentara Jepang akan langsung menembaknya di tempat.
Namun meski nyawa taruhannya, sang ayah Ahmad Qusyairi ini tidak menyurutkan semangatnya.
Dengan mengendarai mobil yang disopiri Habib Hasan, berangkatlah sang ayah beserta Ahmad Qusyairi dan keluarganya meninggalkan Tunggul Irang sembari berdoa memohon perlindungan Allah.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Imam Sibawayh, Ilmuwan Ahli Gramatika Bahasa Arab
Benar saja, tentara Jepang di sepanjang jalan bersiaga dengan sangat ketat. Namun anehnya ternyata Jepang bersikap biasa saja saat rombongan dari bani Ahmad Qusyairi lewat.
Barisan Jepang seperti tidak melihat adanya mobil yang melintas melewati mereka. Konon, hal itu akibat adanya keramat wali dari si bayi yang baru berusia dua minggu itu.