Berupaya agar dapat mengimbangi kekuatan musuh Jepang dan Belanda yang memiliki persenjataan modern dan lengkap.
Sedangkan KH.Darip dan pasukannya hanya bermodal keberanian, golok, tangan kosong, serta bambu runcing.
KH.Darip memulainya dengan melakukan ritual membacakan doa dan meminta perlindungan serta keselamatan kepada Allah swt untuknya dan untuk pasukannya.
Melalui wasilah air sumur yang biasa digunakan untuk mensucikan diri seperti mandi hadats serta wudhu.
Kemudian setelah air tersebut telah selesai didoakan, KH.Darip memandikan seluruh pasukannya yang telah siap berperang.
Selanjutnya sebagai wujud dan untuk meyakinkan dirinya dan pasukannya bahwa doanya itu terkabul dan air yang telah dibacakan.
Baca Juga: Ucapan Keramat Sakti Gus Dur yang Kini Menjadi Kenyataan
Doa itu meresap kedalam tubuh, maka KH. Darip menguji cobanya dengan membacokkan golok disekujur badan pasukannya.
Alhasil, ikhtiar dan doanya itu pun berhasil. Pasukan KH. Darip telah menganugerahi kekebalan dari senjata tajam serta peluru dari Allah swt tersebab karomah KH. Darip.