Baca Juga: KERAMAT WALI, Asal Keabadian Nabi Khidir, Allah Menganugerahi Air Ainul Hayat Kepada Nabi Khidir
Saat Raja sedang mengumpulkan para bawahannya, hatinya pun masih bertanya-tanya siapa yang telah memasuki kamarnya pada malam hari.
Setelah semua kepala pemerintahan dan mentri berbaris di hadapan Raja Ibrahim datanglah Nabi Khidir yang menyamar.
Nabi Khidir Menyamar sebagai orang dengan wajah yang sangat menyeramkan, saking seramnya semua orang yang ada di pertemuan itu tidak berani berkata-kata.
“Apa yang kau inginkan?” tanya samg Raja. “Aku baru saja sampai di persinggahan ini,” jawab Nabi Khidir.
“Ini bukanlah tempat persinggahan untuk musafir seperti mu, ini adalah istanaku, apkau sudah Gila!” hardik sang Raja kepada Nabi Khidir.
Baca Juga: Abu Fida’, Sosok Sultan Yang Ahli Geografi dan Sejarah
“Siapa yang punya istana ini sebelum kau,” tanya Nabi Khidir. “Punya ayahku,” jawab sang Raja. “Sebelumnya lagi?,” tanya Nabi Khidir.
“Punya Kakek ku,” jawab Raja. “Sebelumnya lagi?” tanya Nabi Khidir.
“Punya Kakek Buyutku,” jawab sang Raja. “Lalu kemana semua orang-orang tersebut?” tanya Nabi Khidir kepada sang Raja.