PORTAL MAJALENGKA – Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Cirebon dikenal sebagai salah satu peninggalan Sunan Gunung Jati. Masjid agung Sang Cipta Rasa memiliki nilai arsitektur yang menawan.
Dalam catatan sejarah, masjid Agung Sang Cipta Rasa ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati saat menjadi penguasa Cirebon saat itu.
Namun ada salah satu versi sejarah yang mengatakan bahwa masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan inisiatif dari seorang perempuan yang bernama Nyi Ratu Pakungwati.
Masjid ini terletak di Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Letaknya di sebelah barat alun-alun, dan sebelah barat laut Keraton Kasepuhan.
Masjid ini dibangun tahun 1480 atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati dengan dibantu oleh Wali Sanga dan beberapa tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah.
Dalam pembangunan masjid, Sunan Kalijaga mendapat kehormatan untuk mendirikan sakaguru yang konon dibuat dari tatal tatal kayu, karena itu sakaguru tersebut dinamakan juga sakatatal.
Masjid ini dibangun pada sekitar akhir abad ke-15 oleh Walisongo atas prakarsa dari Sunan Gunungjati, salah satu wali dari Walisongo.
Dirancang oleh seorang arsitek Majapahit yang bernama Raden Sepat dibantu oleh 200 orang pembantunya dari Demak.
Pembangunannya dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Konon masjid ini dibangun dari rasa dan kepercayaan, karena itu dinamakan “Sang Cipta Rasa”.
Mengenai penyebutannya, pada awalnya disebut Masjid Pakungwati karena terletak di lingkungan Keraton Pakungwati dan sekarang terletak di lingkungan Keraton Kasepuhan.
Mengenai tahun berdirinya sebenarnya masih belum pasti. Menurut tradisi keraton, tahun berdirinya Masjid tertulis dalam candrasangkala berbunyi “waspada penembahe yuganing ratu” yang kalau dikonversi dalam angka 1422 Šaka atau 1500 Masehi.
Tradisi keraton juga menyebut bahwa Masjid ini termasuk masjid tertua di Jawa dan sejaman dengan Masjid Agung Demak.
Terlepas dari siapa inisiator pembangunan masjid Agung Sang Cipta Rasa, masyarakat luas lebih mengenal bahwa masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan salah satu peninggalan Sunan Gunung Jati saat menyebarkan Islam di tanah Jawa khususnya wilayah Cirebon dan sekitarnya. *