Strategi Politik Sunan Gunung Jati Proklamirkan Kemerdekaan Cirebon dari Pajajaran

- 29 Juli 2022, 00:14 WIB
Strategi Politik Sunan Gunung Jati Proklamirkan Kemerdekaan Cirebon dari Pajajaran
Strategi Politik Sunan Gunung Jati Proklamirkan Kemerdekaan Cirebon dari Pajajaran /Tangkap layar YouTube/Delta Buana

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati mendapat gelar sebagai Wali Qutub atau pemimpin para wali di kalangan Wali Songo.

Selain itu, Sunan Gunung Jati juga dijuluki sebagai Waliyul Amri atau pemegang kekuasaan politik.

Julukan itu didapat saat sang paman, Pangeran Cakrabuana menyerahkan jabatannya sebagai Tumenggung Cirebon kepada Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Kedudukan Sunan Gunung Jati sebagai Wali Qutub di Kalangan Walisongo Diakui Kesultanan Demak

Sebelum diangkat menjadi Tumenggung, Sunan Gunung Jati telah lebih dulu mendapat isyarat dari Pangeran Cakrabuana. Bahwa ia akan menggantikan kedudukan sang paman sebagai Tumenggung Cirebon.

Jauh sebelum diangkat menjadi Temenggung, Sunan Gunung Jati telah membuat ancang-ancang. Dengan cara melakukan pendekatan ke berbagai tokoh masyarakat di Cirebon.

Salah satu pendekatan yang dilakukan oleh putra Nyimas Rara Santang itu yakni dengan menikahi Nyai Babadan, putri Ki Gedhe Babadan.

Baca Juga: Keramat Kyai Hasyim Latief Komandan Laskar Hizbullah yang Tubuhnya Tak Mempan Peluru Tentara Belanda

Kemudian Sunan Gunung menempuh jalan dakwah yang dipusatkan di daerah pinggiran kota guna menarik simpati masyarakat sebagai strategi pendekatan karakter.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Jalan Hidup Sunan Gunung Jati karya Eman Suryaman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x