DANGHYANG NIRARTHA Pendeta Budha Sakti Murid Syekh Siti Jenar, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati

- 27 Juli 2022, 17:28 WIB
DANGHYANG NIRARTHA Pendeta Budha Sakti Murid Syekh Siti Jenar, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati.
DANGHYANG NIRARTHA Pendeta Budha Sakti Murid Syekh Siti Jenar, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati. /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Siti Jenar merupakan wali yang dikenal sangat misterius yang hidup satu masa dengan Sunan Gunung Jati.

Sosok Syekh Siti Jenar misterius dari mulai asal usul hingga ke-wafatan-nya, bahkan ada yang menuliskan bahwa Syekh Siti Jenar masih putra Sunan Gunung Jati.

Namun pendapat tentang Syekh Siti Jenar putra Sunan Gunung Jati banyak yang menentangnya.

Baca Juga: KERAMAT SAKTI Sunan Gunung Jati dan Walisongo Masih Ada Hingga Kini, Dikisahkan Habib Luthfi bin Yahya

Berikut kisah Syekh Siti Jenar yang dilansir Portal Majalengka dari Buku Sejarah Atlas Walisongo.

Sunan Gunung Jati memiliki seorang teman dalam menyebarkan ajaran Islam, namun dengan sosok satu ini selalu terjadi kontroversi.

Sosok sahabat Sunan Gunung Jati yang merupakan wali yang penuh dengan misteri dan kontroversi yang ajarkan ajaran Manunggal Kawulo Gusti.

Baca Juga: Keramat Wali Sakti Abuya Bustomi Pandeglang Banten Menaklukan Raja Jin

Syekh Siti Jenar atau Syekh Abdul Jalil adalah sosok seorang wali yang penuh Misteri, dari mulai asal dan usul, kematian hingga makamnya masih menjadi Misteri hingga saat ini.

Namun sosok yang penuh dengan misteri dan kontroversi dengan ajaran Manunggaling Kawula Gusti ini, banyak memiliki santri.

Mereka yang menjadi murid Syekh Siti Jenar, banyak belajar tentang ajaran Islam sejati.

Baca Juga: PENYEBAB Sunan Gunung Jati Menolak Jadi Raja Mesir, Cucu Prabu Siliwangi Pilih Tinggal di Jawa

Naskah Nagara Kretabhumi Sargha III pupuh 77-78, mengisahkan bahwa setelah kembali dari menuntut ilmu di Baghdad, Syaikh Siti Jenar pergi ke Malaka.

Syekh Siti Jenar kemudian mengajarkan ilmu agama sampai dikenal dengan gelar Syaikh Datuk Abdul Jalil.

Selain dikenal Syekh Datuk Abdul Jalil, Syekh Siti Jenar juga dikenal dengan nama Syaikh Datuk Jabal Rantas.

Syekh Siti Jenar akhirnya menikah dengan seorang perempuan Gujarat dan memiliki putra bernama Ki Datuk Pardun dan Ki Datuk Bardud.

Syekh Siti Jenar tidak lama tinggal di Malaka. Ia lalu pergi ke tanah Jawa menuju Giri Amparan Jati di Cirebon.

Syekh Siti Jenar ikut tinggal di Amparan Jati bersama Syaikh Datuk Kahfi yang konon merupakan saudara sepupunya.

Setelah itu, Syekh Siti Jenar tinggal di Cirebon Girang. Hanya dalam waktu yang sangat singkat, ia memiliki banyak murid yang menimba pengetahuan darinya.

Syekh Siti Jenar selalu berdakwah keliling dari satu kampung ke kampung lainnya, hingga memiliki begitu banyak muridnya.

Dalam Naskah Nagara Kretabhumi, mencatatkan banyak sekali pejabat tinggi kerajaan jadi murid dari Syaikh Siti Jenar.

Dan di dalam naskah Carita Purwaka Caruban Nagari disebutkan bahwa, ia sangat dekat dengan Sunan Kalijaga.

Sementara dari cerita tradisi di kalangan pengikut tarekat Akmlaiyah disebutkan bahwa,

Salah seorang murid Syaikh Siti Jenar yang bernama adalah Danghyang Nirartha memiliki kesaktian yang sangat luar biasa.

Sang Danghyang Nrartha yang menjadi murid dari Syekh Siti Jenar kemudian menjadi pendeta besar di tanah Bali.

Danghyang Nirartha mengajarkan paham Manunggaling Kawulo Gusti kepada orang-orang Hindu dan Buddha di Bali.

Setelah memiliki banyak muridnya, Syekh Siti Jenar mendirikan pesantren di Dukuh Lemah Abang, yang terletak di sebelah tenggara Cirebon Girang.

Demikianlah sekilas kisah tentang Syekh Siti Jenar yang memiliki banyak pengikut dari kalangan kerajaan hingga mendirikan padepokan di Lemah Abang.

Disclaimer: Sejarah memiliki versi yang berbeda-beda, tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan menurut versi lainnya.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah