Network
PORTAL MAJALENGKA - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kerap mengungkapkan keprihatinan terkait dunia pendidikan di tubuh organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Namun, Gus Dur tak pernah kering dari humor jenakanya di tengah peliknya persoalan yang sedang dipikirkannya.
Gus Dur menyoroti pemberian nama sekolah dengan menyematkan tokoh-tokoh besar NU. Ia menyayangkan jika nama-nama besar yang ada saat itu.
Baca Juga: Komnas HAM Gali Perkembangan Kasus Brigadir J, Empat Petinggi Polri dan Tim Forensik Hadir
Berikut kisah Gus Dur yang dianggap kalah sakti dari para leluhurnya, dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Penerus Para Nabi.
Satu ketika Gus Dur sedang duduk santai, dan ngobrol bareng sejumlah tokoh NU, termasuk ketua PPLP Ma'arif NU kala itu Pak Ghopar pengasuh pesantren Assidiqiyah Kedoya, Jakarta Barat.
“Gus, nanti nama panjenengan boleh nggak untuk nama sekolah atau universitas,” celetuk seorang sahabat kepada Gus Dur.
Baca Juga: Komnas HAM Akan Jelaskan Perkembangan Kasus Penembakan Brigadir J
“Ah, Nama saya paling untuk TK saja,” jawab Gus Dur sambil terkekeh.
“Kenapa Gus?” sang sahabat tersebut bertanya lagi.
“Tanya aja ke Pak Ghopar ini. Dia kan ketua PPLP Ma'arif NU,” kata Gus Dur masih sambil pringisan.
Baca Juga: Polri Siagakan 1.200 Personel pada Proses Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J Pakan Ini
“Ayo Pak Ghofar, kasih tahu dia,” sambung Gus Dur.
Pak Ghofar pun berbicara:
“Kata Gus Dur, kalau nama universitas, itu sudah jadi milik Mbah Hasyim, makanya ada universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy).
Kalau untuk SMA atau Aliyah sudah milik Kyai Wahid Hasyim, makanya ada SMA Wahid Hasyim.
Baca Juga: Jenazah Brigadir J akan Diotopsi Ulang di RSUD Sungai Bahar Pekan Ini
Kalau SMP atau Tsanawiyah milik Kyai Wahid Hasyim, sudah pakai nama Mbah Bisri atau Mbah Wahab.
Kalau SD sudah pakai nama Pak Ud, KH Yusuf Hasyim. Nah, kalau Gus Dur hanya kebagian untuk nama TK.
Jadi Gus Dur itu kalah sakti dari para leluhurnya” ucap pak Gofar sambil tertawa.
Baca Juga: Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan Hadiri Polri dan Buntet Pesantren Deklarasi Kawal NKRI
Seketika suasana menjadi penuh tawa. Begitulah Gus Dur, suasana humor selalu menjadi bagian menyatu dalam kehidupannya. Sholu 'Ala Nabi Muhammad.***
