“matur nuwuun (terima kasih...!)" ucap Sulam sang santri nakal.
Melihat kelakuan santrinya yang “kurang ajar” seperti itu. Mbah Hasyim Asy'ari bukannya marah, malah justru menangis merangkul Sulam.
“Alhamdulillah, Lam, kamu masih hidup, aku kira meninggal dunia beneran.
Ya sudah, aku sudah terlanjur mengikrarkan: kamu di sini sudah tak punya salah dan tidak punya hutang.
Baca Juga: Gus Dur Bongkar Wali Kutub yang Bersembunyi di Gunung Lawu
Adapun yang masih belum ikhlas dengan hutangmu, karena kamu masih hidup, Lam, Aku sudah berbicara, aku yang menanggungnya sekarang.
Jadi kalau ada yang punya hutang di Sulam, atau yang dihutangi Sulam, tagihlah aku" tutur Mbah Hasyim Asy'ari.
Itulah, sekelumit kisah kearifan sosok KH Hasyim Asy'ari. Juga salah satu potret kekonyolan santri sekaligus keteladanan Kyai dalam balutan kultur pesantren.
Kekonyolannya jelas bahwa sulam mencari akal agar bagaimana hutangnya bisa lunas dengan caranya yang seorang “santri nakal”.
Baca Juga: KERAMAT WALI, Gus Miek Murka, Mata Melotot dan Tempeleng Keras Wajah Santrinya