Sulam Syamsun kemudian berkirim surat kepada Mbah Hasyim Asy'ari, yang isinya kurang lebih seperti berikut ini,
"Teruntuk Hadratus syekh Hasyim Asy'ari.
Ini saya Ayahanda Sulam. Mengabarkan, bahwa sulam tidak bisa kembali ke pondok, karena sulam telah meninggal dunia.
Baca Juga: GEGER! Pondok Pesantren di Madura Dibakar oleh Cicit Wali Keramat Mbah Kholil Bangkalan, Ada Apa?
Jika ada salahnya mohon dimaafkan, jika ada hutangnya mohon untuk di ikhlaskan" isi surat tersebut kurang lebih seperti itu.
Mendapat surat seperti demikian, Mbah Hasyim Asy'ari menangis (muwun). Karena salah satu santrinya meninggal dunia.
Kemudian Mbah Hasyim Asy'ari mengumpulkan para santri untuk diajak shalat ghaib (salat yang dilakukan tatkala seorang muslim yang meninggal dunia pada tempat yang jauh dan tidak memungkinkan didatangi).
Setelah shalat ghaib, beliau mengumumkan:
Baca Juga: TERBONGKAR! Inilah Rahasia Kewalian Keramat Gus Baha
“Hadirin sekalian, kini Sulam telah meninggal dunia.