Wali Sakti Syekh Muhammad Sholeh di Gunung Santri, Utusan Sunan Gunung Jati

- 16 Juli 2022, 14:49 WIB
Ilustrasi Wali. Wali Sakti Syekh Muhammad Sholeh di Gunung Santri, Utusan Sunan Gunung Jati.
Ilustrasi Wali. Wali Sakti Syekh Muhammad Sholeh di Gunung Santri, Utusan Sunan Gunung Jati. /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati memiliki putra yang berada di Banten yaitu Pangeran Saba Kingkin.

Sunan Gunung Jati bermaksud untuk menjemput putranya yang berada di Banten agar datang ke Cirebon.

Namun Pangeran Saba Kingkin menolak untuk diajak ke Cirebon oleh utusan Sunan Gunung Jati dengan alasan akan mendakwahkan Islam di Banten.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Saat Kejujuran Abu Nawas Diuji Oleh Bangsa Jin

Berikut kisah utusan Sunan Gunung Jati yaitu Syekh Muhammad Sholeh yang menjemput Pangeran Saba Kingkin dari Banten.

Kisah ini dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Al Wasif, tentang Syekh Muhammad Sholeh yang tinggal di Gunung Santri.

Sunan Gunung Jati mengutus Syekh Muhammad Sholeh untuk menjemput Pangeran Saba Kingkin.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Abu Nawas Ramal Raja Harun Al Rasyid akan Mati

Pangeran Saba Kingkin atau nama lain Sultan Hasanudin adalah putra Sunan Gunung Jati dari Nyimas Kawunganten.

Dikisahkan Syekh Muhammad Sholeh adalah murid dari Sunan Ampel, yang diutus untuk menemui Sunan Gunung Jati.

Sesampainya di Kesultanan Cirebon Syekh Muhammad Sholeh diperintahkan Sunan Gunung Jati untuk pergi ke Banten.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Abu Nawas Permainkan Raja Harun Al Rasyid dan Prajuritnya dari Penjara

Syekh Muhammad Sholeh pun berangkat ke Banten untuk menemui Pangeran Saba Kingkin mengajaknya pulang ke Cirebon.

Namun Pangeran Saba Kingkin memilih tinggal di Banten untuk menyebarkan ajaran agama Islam disana.

Pangeran Saba Kingkin yang tidak mau pulang ke Cirebon membuat Syekh Muhammad Sholeh tinggal di Banten dan ia membuat padepokan di Gunung Santri.

Gunung santri merupakan salah satu bukit dan nama kampung yang ada di Bojonegara Kabupaten Serang Banten.

Daerah ini berada di sebelah barat Pantai Utara 7 km dari kota Cilegon, letak Gunung santri berada di tengah dikelilingi gugusan gunung-gunung yang memanjang.

Jarak tempuh dari kaki Bukit menuju puncak berjarak 500 meter hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Di puncak Gunung santri inilah makam Syekh Muhammad Sholeh berada.

Pada masa hidupnya Syekh Muhammad Sholeh mendampingi Pangeran Saba Kingkin dalam menyebarkan agama Islam.

Karena ketinggian ilmu yang dimiliki Syekh Muhammad Sholeh, ia diangkat menjadi penasihat Pangeran Saba Kingkin.

Banten sendiri pada waktu itu masih menganut ajaran Sunda Wiwitan, yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun.

Sedangkan Pangeran Saba Kingkin terus mengajarkan agama Islam yang semakin hari pengikutnya semakin banyak.

Hal ini membuat Prabu Pucuk Umun menjadi iri hati dan murka, dan mengajak Pangeran Saba Kingkin untuk bertaruh.

Prabu Pucuk Umun ajak Pangeran Saba Kingkin untuk sabung ayam, dengan taruhan akan berikan jabatan bila ia kalah.

Namun bila sebaliknya ayam jago milik Pangeran Saba Kingkin yang kalah maka ia harus berhenti berdakwah ajaran Islam.

Dengan sangat terpaksa Pangeran Saba Kingkin menerima tantangan itu, dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan.

Mendengar hal itu Syekh Muhammad Sholeh mengusulkan kalau dirinya dengan kesaktian yang dimilikinya akan berubah wujud menjadi seekor ayam Jago.

Pada hari yang ditentukan warga Banten pun berkumpul untuk menyaksikan pertarungan Sabung ayam tersebut.

Prabu Pucuk Umun telah menyiapkan rencana licik dengan membawa pasukan untuk bersiap menyerang Pangeran Saba Kingkin kalau ayam miliknya nanti kalah.

Dan benar saja ayam jago milik Prabu Pucuk Umun kalah dari ayam jelmaan Syekh Muhammad Sholeh.

Seketika itu juga Prabu Pucuk Umun semakin murka dan menyerang Pangeran Saba Kingkin dan juga pengikutnya.

Namun naas bagi Prabu Pucuk Umun yang kembali harus kalah dari Pangeran Saba Kingkin dan para pengikutnya.

Pasukan Prabu Pucuk Umun akhirnya mundur ke selatan bersembunyi di pedalaman Rangkas yang sekarang dikenal dengan suku Baduy.

Setelah selesai mengemban tugas dari Sultan Maulana Hasanudin, Syekh Muhammad Sholeh pun kembali ke kediamannya di Gunung santri.

Syekh Muhammad Sholeh pun wafat pada usia 76 tahun, dan ia berpesan agar dirinya dimakamkan di Gunung Santri.

Demikian sekelumit tentang Syekh Muhammad Sholeh yang makamnya sekarang berada di Gunung Santri. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Al Wasif


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x