Kemudian pengemis itu masuk ke dalam ruangan dan langsung menyeruput kopi milik KH Kholil Bangkalan sampai habis tanpa permisi dan hanya menyisakan ampasnya saja.
Terlihat pula ada ingus yang keluar dari hidung pengemis tua itu, sehingga ingus tersebut menempel di dinding-dinding gelas kopi milik KH Kholil Bangkalan.
Baca Juga: KERAMAT WALI SAKTI ASAL PASUNDAN, Mama Aang Nuh Gentur Cianjur Sang Jawara
KH Kholil Bangkalan pun seketika langsung mengubah posisi duduknya sambil menundukkan kepala tanpa berani berbicara, apalagi menatap wajah sang pengemis.
Bahkan ada beberapa tamu dari KH Kholil yang bermaksud untuk mengusir si pengemis. Akan tetapi, KH Kholil Bangkalan langsung mencegahnya dengan melambaikan tangan sebagai isyarat.
Selepas pengemis itu pergi bersama anjingnya, KH Kholil Bangkalan akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Siapa yang mau meminum kopi bekas tamuku (pengemis) tadi," tanya KH Kholil Bangkalan kepada orang-orang yang ada di ruang itu.
Tentu saja tidak ada seorang pun yang mau meminum kopi tersebut karena merasa jijik.
Lantaran tak ada satupun orang yang menjawab pertanyaannya tadi, KH Kholil Bangkalan lalu menghabiskan sendiri sisa-sisa kopi yang ada di dalam gelas tersebut.