MISTERI FIRAUN BERTUBUH CEBOL dan Laut Merah Diungkap Mbah Maimun Zubair

- 6 Juli 2022, 23:01 WIB
MISTERI FIRAUN BERTUBUH CEBOL dan Laut Merah Diungkap Mbah Maimun Zubair
MISTERI FIRAUN BERTUBUH CEBOL dan Laut Merah Diungkap Mbah Maimun Zubair /Tangkapan Layar/YouTube/Taffakur Fiddin/

PORTAL MAJALENGKA - Waktu itu negeri Mesir dikuasai penguasa yang sombong. Puncak kesombongannya, sang raja mengaku sebagai Tuhan. Dia tidak lain adalah Firaun.

Untuk menumpas kesombongan Raja Firaun ini, Allah Swt mengutus Nabi Musa As. Dengan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa As, akhirnya Allah Swt menenggelamkan Raja Firaun dan bala tentaranya di laut merah.

Sebutan Firaun tidak hanya khusus yang hidup pada zaman Nabi Musa As. Akan tetapi ada Firaun selainnya. Seperti Firaun yang hidup pada zaman Nabi Ibrahim As. Dan, Firaun yang berkuasa di zaman Nabi Yusuf As.

Baca Juga: 5 Tingkatan Wali dan Ciri Wali Qutub yang Kelihatan, Benarkah Mbah Maimun Zubeir Wali Qutub?

Kesinambungan Firaun-Firaun ini kurang lebih berjalan sekitar 2000 tahun. Semua Firaun yang ada, semuanya berwatak jahat. Kecuali Firaun yang hidup pada zaman Nabi Yusuf As.

Karena sering menghina dan memusuhi Nabi Musa AS, akhirnya Allah Swt menenggelamkan Raja Firaun dan bala tentaranya ke dasar laut merah.

Anehnya orang-orang yang ditenggelamkan ini, adalah orang yang pernah menghina dan memusuhi Nabi Musa As ketika masih di Mesir.

Baca Juga: TIGA SINGA TANAH JAWA, Habib Luthfi Bin Yahya, Gus Dur dan KH Fuad Hasyim Cucu Sunan Gunung Jati

Hal ini persis seperti korban yang terjadi saat perang badar pada zaman Nabi Muhammad Saw. Tentara yang tewas dari kalangan kafir Quraisy adalah orang-orang yang pernah menghina dan memusuhi Nabi Muhammad Saw ketika masih berdakwah di Makkah.

Mengapa laut yang menenggelamkan Raja Firaun dan tentaranya dinamakan dengan laut merah?

Hal ini disebabkan karena Nabi Musa As memukul kan tongkatnya ke laut yang dapat menjadikannya terbelah. Membentuk jalan yang bisa dilewati oleh Nabi Musa As dan kaumnya.

Baca Juga: Langsung Isi Starting Line Up saat Debut, Inilah Statistik Pratama Arhan di Laga Tochigi SC vs Tokyo Verdy

Ketika hal ini diangan-angan oleh Mbah Maimun Zubair, ternyata ditemukan sebuah ilmu bahwa, ketika dilewati oleh Nabi Musa As dan kaumnya bentuk laut berubah padat atau berbentuk es.

Tatkala Nabi Musa As dan kaumnya sudah sampai di daratan, sementara Firaun beserta bala tentaranya berada di tengah laut, batu es itu mencair. Lantas air laut tersebut menghantam Firaun dan tentaranya.

Sehingga mereka mengeluarkan darah berwarna merah yang berceceran. Membuat warna air laut itu menjadi merah.

Baca Juga: GUS MUWAFIQ Dijuluki “JIN ISLAM”, Ziarah Makam Walisongo dengan Berjalan Kaki Hanya 3 Hari

Akhirnya mencairlah es-es itu bersama dengan darah Firaun dan bala tentaranya. Maka atas kejadian itu disebut dengan laut merah.

Siksa Allah kepada Firaun tidak hanya berhenti di laut merah saja. Akan tetapi lebih dari itu Allah telah mempermalukan Firaun dan istrinya (bukan yang Asiyah) dengan cara jasad keduanya diutuhkan hingga akhir zaman.

Hal ini memiliki makna supaya dibuat teladan bagi generasi setelahnya. Jasad Firaun ditaruh di dalam piramida yang kemudian dikeluarkan oleh seorang ahli dari Perancis.

Baca Juga: Wali Allah Mbah Hasyim Asy'ari Pernah Cucikan Baju Muridnya Secara Diam-diam, Ada Apa?

Jasad Firaun yang ada di piramida itu pendek sekali alias cebol. Hanya sekitar 85 cm.

Suatu ketika pernah ditanya tentang perihal jasad Firaun yang berbentuk cebol, Mbah Maimun Zubair menjawab bahwa jasadnya Firaun itu mengkeret (menyusut).

Namun setelah Mbah Maimun Zubair berkunjung ke Mesir, melihat jasad Firaun secara langsung menemukan fakta berbeda.

Baca Juga: DAHSYATNYA TIRAKAT Mbah Hasyim Asy’ari Muda Bertapa di Gua Hira, Kakek Gus Dur Tendang Dada Mbah Thoyib

Mbah Maimun Zubair mengakui bahwa jawabannya tentang jasad Firaun yang mengkeret alias menyusut ternyata salah.

Jawaban yang benar, memang Raja Firaun bentuknya cebol. Dari jasad Firaun ini dapat disimpulkan bahwa sejelek-jeleknya manusia yang diciptakan Allah itu, manusia yang berbentuk cebol.

Orang cebol sering menjadi tontonanz akan tetapi jangan pernah menghinanya. Hal ini sebagaimana pesan yang pernah disampaikan oleh gurunya Mbah Maimun Zubair, KH Abdul Karim Lirboyo.

Baca Juga: Benarkah Kapitan Pattimura Bernama Asli Ahmad Lussy, Bukan Thomas Matulessy? Ini Penjelasan Sejarawan

Ia berpesan bahwa jangan pernah menghina orang yang berbadan cebol. Sebab sahabat Nabi Muhammad Saw juga ada yang tubuhnya pendek yaitu Abdullah bin Mas'ud.

Abdullah bin Mas'ud merupakan sahabat Nabi Saw yang menjadi salah satu perawi hadist paling produktif.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x