Pengabdian ini ia jalani selama puluhan tahun tanpa pamrih. Pada suatu ketika, seorang perempuan mendatangi wali Hatim Al Asham untuk berkonsultasi atas problematika yang sedang dihadapi.
Diawali dengan basa-basi, pembukaan perempuan ini menceritakan kronologi permasalahannya panjang lebar. Namun di saat itu ia merasakan keganjilan dalam perutnya, angin panas dari dalam tubuhnya mendesak-desak untuk keluar, perempuan itu ingin kentut.
Dengan sekuat tenaga, ia menahan nya agar tidak keluar di hadapan seorang ulama besar yang disegani masyarakatnya.
Alhamdulillah, ia berhasil meredakan gejolak itu. Perempuan itu lantas meneruskan cerita dengan sedikit gelisah, ia kemudian menjelaskan masalah seperlunya.
Karena kehilangan konsentrasi, perempuan itu mengakhiri ceritanya dengan sebuah pertanyaan. Tetapi malang, suara kentut dari duburnya terdengar persis di ujung kalimat pertanyaan.
Wajah wanita itu merah, karena malu, ia kehilangan muka. Semua sikapnya menjadi salah, mau sekali rasanya ia mati di tempat. Perempuan itu merasa telah menghina ulama besar yang dihormati penduduk seisi Khurasan di hadapannya.
Perempuan itu memastikan wali Hatim Al Asham mendengar suara kentut tersebut. Ia menunggu cemas kalimat yang keluar dari wali Hatim Al Asham.
Baca Juga: 7 Keunikan Mbah Hasyim Asy'ari Bikin Geleng-Geleng Salah Satunya Anti Ledak, Karomah Wali Allah
Adapun wali Hatim Al Asham yang sejak awal mendengarkan perempuan itu sambil mengusap-usap dagunya sempat terkejut. Tetapi ia berhasil menjaga sikap seolah tidak terjadi apapun. Ia yakin tamunya tidak melakukan hal tidak sopan itu dengan niat dan sengaja.