Network
PORTAL MAJALENGKA - Kisah pertemuan Nabi Khidir AS dengan Wali Mbah Hamid Pasuruan yang saat itu terdapat banyak jamaah.
Namun, respon jamaah bikin menyesal karena tidak menyangka bahwa sosok yang membersihkan selokan rumah Mbah Hamid Pasuruan adalah Nabi Khidir.
KH Abdul Hamid Pasuruan dikenang sampai sekarang sebagai sosok Wali Allah yang penuh karomah.
Baca Juga: Kisah Wanita Tuna Susila yang Masuk Surga, Simak Cerita Syekh Ali Jaber
Diketahui Mbah Hamid Pasuruan dulu pernah nyantri di pesantren Tremas di bawah asuhan KH Dimyati.
Namun, kealiman yang dimiliki tertutup oleh karomah kewalian yang masyhur sampai sekarang.
Salah satu karomah Mbah Hamid Pasuruan adalah sering dan mudah bertemu dengan Nabi Khidir AS.
Baca Juga: KESAKTIAN dan Keramat yang Dimiliki Sunan Gunung Jati Atas Izin Allah SWT (2)
Kisah tersebut dikutip dari Youtube Tafakkur Fiddin berjudul 4 Wali Allah Indonesia yang Bertemu Nabi Khidir.
Suatu ketika Mbah Hamid Pasuruan berkata bahwa Nabi Khidir akan datang di kediaman besok pagi hingga waktu dzuhur.
Maka kabar tersebar beredar luas kepada masyarakat, sehingga keesokan harinya orang-orang datang ke tempat Mbah Hamid Pasuruan.
Baca Juga: Wali Allah Bocorkan 6 Tanda Orang Akan Meninggal Dunia, Jangan-jangan Sudah Menghampiri?
Para jamaah ingin bertemu Nabi Khidir, bahkan ada beberapa habib dan kyai dengan berpakaian jubah lengkap dengan surban hadir di situ ingin bertemu Nabi Khidir.
Orang-orang telah banyak berkumpul di situ, bahkan ada yang mulai dari subuh.
Di tengah banyak orang tersebut, datang seorang pemuda dengan berpakaian nyentrik.
Orang-orang yang hadir di situ tidak memperdulikan pemuda tersebut, karena semua tamu yang hadir berpakaian ala Islami.
Ketika bertemu Mbah Hamid, pemuda itu langsung bersalaman dengan Mbah Hamid dan ingin mencium tangannya.
Namun Mbah Hamid langsung menolak untuk dicium tangannya dan justru Mbah Hamid ingin mencium tangan pemuda itu.
Tapi ditolak juga oleh pemuda itu, kejadian itu terjadi di depan seluruh yang hadir waktu itu.
Kemudian pemuda itu berganti pakaian dengan pakaian yang sudah kotor yang dibawannya.
Selanjutnya membersihkan selokan di sekitar kediaman Mbah Hamid Pasuruan sampai waktu duhur kemudian pergi.
Seusai sholat duhur, salah seorang yang hadir di situ memberanikan diri bertanya kepada Mbah Hamid kapan Nabi Khidir akan datang.
Mbah Hamid Pasuruan menjawab bahwa orang yang membersihkan selokan tadi adalah Nabi Khidir AS.
Tidak sedikit dari para tamu yang menantikan dapat bertamu dan bisa bersalaman dengan Nabi Khidir akhirnya menyesal.
Mereka menangis tidak mengenali kedatangan sang Nabi karena lebih melihat sosok dari pakaian yang dikenakannya.
Demikian kisah Nabi Khidir dan Mbah Hamid Pasuruan. Wallahu alam Bishowab.***
