Tradisi konsumtif mewujud dalam hasrat konsumsi masyarakat atas air gentong keramat, bagaimana mereka me-ngorbankan banyak hal untuk mendapatkan air keramat ini.
Dalam laku konsumtif ini terdapat simbol-simbol budaya konsumsi yang memberi pesan tertentu, misalnya batasan pengambilan air yang ditetapkan oleh pengurus makam Sunan Muria, sehingga para peziarah tidak dapat mengeksploitasi air ini secara berlebihan.
Baca Juga: Thailand Kampanyekan Satu Juta Tanaman Ganja Gratis ke Warga, Tapi Jangan Mabuk
Pesan ekologis dalam budaya konsumsi ini adalah pelajaran menghemat air dan budaya konsumsi air bersih.
Simbol budaya lainnya, air gentong ini menyimpan pesan tentang paradigma kebutuhan hakiki dalam mengon sumsi air.
Ketiganya, baik seruan hemat air, pola hidup bersih dalam mengonsumsi air dan prinsip kebutuhan hakiki ini memberikan gambaran, bagaimana seharusnya manusia belajar mentradisikan konsumsi air secara arif.
Kedua, simbol spiritual. Secara spiritual, mitologi air gentong keramat ini adalah simbol-simbol imajiner-kritis yang mengandung paradigma spiritual dalam mengkonstruksi dan memperlakukan air.
Air adalah benda suci yang memiliki nilai dan kekuatan spiritualnya. Air, sebagaimana air gentong keramat Sunan Muria adalah benda yang menjadi penyam bung imajinasi spiritual manusia kepada Tuhan-Nya, selain air itu sendiri telah merupakan potensi aktual yang bersifat spiritual.
Simbol-simbol spiritualitas ini terekam dalam konseptualisasi air gentong sebagai air keramat yang mendapat berkah dari Sunan Muria, dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, memberi manfaat kebaikan seperti mencegah penyakit, membersihkan dari kotoran jiwa dan memberikan manfaat untuk kecerdasan.