Amanat Menjaga Islam saat Malaikat Maut Menjemput Nyimas Subang Larang, Kisah Sunan Gunung Jati dan Walisongo

- 11 Juni 2022, 15:26 WIB
Nyimas Rara Santang, ibunda Sunan Gunung Jati tetap teguh memeluk agama Islam sesuai amanat Nyai Subang Larang sebelum malaikat maut menjemput.
Nyimas Rara Santang, ibunda Sunan Gunung Jati tetap teguh memeluk agama Islam sesuai amanat Nyai Subang Larang sebelum malaikat maut menjemput. /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Pengembaraan Nyimas Rara Santang, ibu dari Sunan Gunung Jati yang memilih pergi dari kerajaan Pajajaran mengikuti wasiat dari Nyimas Subang Larang.

Dikisahkan dalam buku sejarah Atlas Walisongo, kakek dari Sunan Gunung Jati,  Prabu Siliwangi kembali memeluk agama leluhurnya.

Prabu Siliwangi yang sebelumnya memeluk agama Islam, setelah istrinya Nyimas Subang Larang meninggal dunia kembali memeluk agama sebelumnya.

Baca Juga: LINTANG KERTI, Mahar Prabu Siliwangi untuk Nikahi Nyi Mas Subang Larang

Tetapi kedua putra-putrinya yaitu Nyimas Rara Santang ibu dari Sunan Gunung Jati dan Pangeran Walang Sungsang tetap mengikuti agama ibunya, yaitu Islam.

Sesaat sebelum Nyimas Rara Santang menghembuskan nafas terakhir, saat malaikat maut menjemput dia menyampaikan wasiat kepada dua anaknya.

Wasiat yang diberikan Nyimas Subang Larang kepada putra dan putrinya yaitu agar mereka tetap memeluk agama Islam, dan memperdalam ilmu agama di Pesantren Amparan Gunung Jati.

Sepeninggal Nyimas Subang Larang, Nyimas Rara Santang beserta kakaknya Pangeran Walang Sungsang pergi meninggalkan kerajaan Pajajaran.

Baca Juga: Benarkah Nyi Mas Subang Larang Diasingkan Prabu Siliwangi Gara-gara Menyebutkan Asma Allah? Ini Penjelasannya

Kedua kakak beradik ini berniat untuk mengikuti wasiat mendiang ibunya Nyimas Subang Larang.

Pangeran Walang Sungsang saat itu sudah menikah dengan Nyimas Endang Ayu, dan mengajak serta istrinya untuk menuntut ilmu kepada Syekh Datuk Kahfi.

Mereka bertiga akhirnya berangkat mengembara menuju Pesambangan Jati untuk mencari Syekh Datuk Kahfi.

Pada saat mereka bertiga datang diterima menjadi santri baru, Syekh Datuk Kahfi mendoakan ketiganya agar dijadikan orang yang menghidupkan agama Islam.

Baca Juga: Hati-hati Anak-anak Bisa Digondol Dedemit saat Sandikala, Sunan Gunung Jati Ajarkan Filosofi Waktu Senja

Diantara murid-murid Syekh Datuk Kahfi, Nyimas Rara Santang dan Pangeran Walang Sungsang tercatat sebagai murid yang sangat cerdas.

Meski Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rara Santang sudah memeluk agama Islam sejak kecil, Syekh Datuk Kahfi tetap menuntun ketiga murid barunya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Hal ini dilakukan Syekh Datuk Kahfi supaya mereka lebih mantap dalam akidah, ketauhidan dan keimanannya.

Syekh Datuk Kahfi memberi pelajaran kepada mereka mulai dari yang sangat dasar, yaitu rukun Islam dan pelajaran akidah sebagai dasar pondasi keimanan.

Baca Juga: MENGERIKAN! Hal Mistis Sering Terjadi di Hutan Sancang, Misteri Tempat Prabu Siliwangi Menghilang

Syekh Datuk Kahfi juga kembali menuntun keduanya membacakan syahadat, karena ada keraguan pada diri Syekh Datuk Kahfi terhadap kedua putra Prabu Siliwangi itu.

Hal ini dikarenakan Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Ratu Rara Santang adalah putra putri dari Raja Pajajaran yang kembali memeluk agama sebelumnya.

Kelak Nyimas Rara Santang melahirkan Sunan Gunung Jati, sosok penyebar agama Islam di Tatar Pasundan, Wallahu a'lam bishawab. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah