PORTAL MAJALENGKA - Raden Kian Santang atau Raja Sengara merupakan paman dari Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati adalah putra dari Nyimas Rara Santang yang merupakan putri dari Prabu Siliwangi. Sedangkan Raden Kian Santang adalah adik dari Nyimas Rara Santang.
Prabu Siliwangi, kakek Sunan Gunung Jati dari pernikahannya dengan Nyimas Subang Larang memiliki 2 orang putra dan satu orang putri yaitu:
1. Pangeran Walang Sungsang
2. Nyimas Rara Santang
3. Raden Kian Santang
Satu-satunya putra Nyimas Subang Larang yang tinggal di Pajajaran hanyalah Raden Kian Santang, karena Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rara Santang memutuskan pergi dari Pajajaran.
Keduanya pergi untuk menimba ilmu agama Islam yang diamanatkan Nyimas Subang Larang sewaktu masih hidup. Diceritakan, Raden Kian Santang hidup dan tinggal di kerajaan bersama Prabu Siliwangi.
Baca Juga: Cara Berfikir Global Sunan Gunung Jati, Melakukan Hubungan Politik dengan Dinasti Ming dari China
Dua versi sejarah yang berbeda tentang Raden Kian Santang yang memeluk agama Islam. Satu versi mengatakan kalau Raden Kian Santang telah memeluk Islam sejak kecil.
Versi lainnya mengatakan kalau Raden Kian Santang memeluk Islam setelah dia beranjak dewasa.
Berdasarkan naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, disebutkan bahwa Raden Kian Santang baru memeluk agama Islam setelah dia beranjak dewasa.
Dikisahkan Pangeran Walang Sungsang mendirikan Cirebon dan menjadi penguasa di pedukuhan tersebut sambil menyebarkan agama Islam.
Baca Juga: Umat Islam Lakukan Tiga Persiapan Ini Sebelum Datangnya Bulan Ramadan
Sementara adiknya Nyimas Rara Santang berjodoh dengan Penguasa Mesir yaitu Syarif Hud Umdatuddin. Nyimas Rara Santang juga telah melahirkan dua orang anak yang diberi nama Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah.
Pedukuhan Cirebon yang dibangun Pangeran Walang Sungsang mengalami kemajuan yang begitu pesat. Prabu Siliwangi mengutus Patih Jagabaya ke Cirebon untuk mengukuhkan Pangeran Walang Sungsang sebagai penguasa di Cirebon.
Bukan hanya itu, Prabu Siliwangi meningkatkan status Cirebon menjadi daerah otonom baru.
Pada saat pergi ke Cirebon, Patih Jagabaya didamping Raden Kian Santang, yang ikut ke Cirebon karena ingin sekali bertemu kakaknya yang sudah lama tidak dia jumpai.
Baca Juga: Hasil Akhir Persebaya Surabaya vs Persib Bandung: Gol David da Silva Dibalas Ricky Kambuaya
Selepas prosesi penobatan Pangeran Walang Sungsang sebagai penguasa Cirebon dengan gelar Sri Manggana, Raden Kian Santang tidak langsung kembali ke Pajajaran dan tinggal di Cirebon.
Disinilah Raden Kian Santang dibujuk Pangeran Walang Sungsang dan akhirnya memeluk ajaran agama Islam. Raden Kian Santang kemudian dinikahkan dengan Halimah, putri ulama asal negeri Campa.
Setelah masuk Islam, Raden Kian Santang kemudian melakukan perjalan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
Setelah menjalankan ibadah haji, Raden Kian Santang memperoleh nama Islam yaitu Haji Mansur. Jika merujuk pada Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Raden Kian Santang mulanya mengikuti agama ayahnya.
Hal ini berbeda dengan dongeng yang berkembang, jika Raden Kian Santang telah memeluk Islam sejak kecil karena pengaruh ibunya Subang Larang. Wallahu a’lam bishawab. *