Namun, Abu Nawas mendengar rencana sang raja tersebut segera berpura-pura menjadi gila.
Usai pemakaman ayahnya, ia mengambil sebuah batang pohon pisang dan memperlakukannya sebagai kuda. Ia menungganginya dan berlari-lari seperti layaknya penunggang kuda. Teman-temannya pun heran melihat tingkah laku Abu Nawas.
Baca Juga: Jadwal Informasi Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kuningan pada 18 Desember 2021
Pada hari yang lain, ia menggiring banyak anak kecil ke makam ayahnya. Dan di sana mereka bermain rebana dan bersuka cita.
Semua orang semakin heran melihat tingkah laku Abu Nawas dan menganggapnya sudah gila karena ditinggal oleh bapaknya.
Pada suatu hari, beberapa utusan sultan Harun Ar-Rasyid datang menemui Abu Nawas.
"Hai Abu Nawas, engkau dipanggil untuk menghadap ke istana," ujar utusan tersebut.
"Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya," jawab Abu Nawas singkat.
"Hai Abu Nawas, kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu."