3 Wali Ini yang Ikut Menguburkan Sunan Gunung Jati

2 April 2023, 08:05 WIB
3 Wali Ini yang Ikut Menguburkan Sunan Gunung Jati /

PORTAL MAJALENGKA - Kisah wafat Sunan Gunung Jati tercatat dalam sejumlah kitab dan terdapat juga cerita mistis di dalamnya.

Di catatan Kesultanan Cirebon, wafatnya Sunan Gunung Jati terdapat dalam tulisan Negarakertabumi dan Purwaka Caruban Nagari.

Selain itu, kisah wafatnya Sunan Gunung Jati telah diceritakan juga dalam Naskah Mertasinga pada Pupuh LVI.13-LVIII.06.

Baca Juga: Payungnya Indonesia Dipegang Sampai Sekarang oleh 3 Wali, Salah Satunya Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 11 Kresnapaksa Bulan Badramasa Tahun 1490 Saka (1568).

Sunan Gunung Jati merupakan Walisongo penyebar agama Islam di Tanah Jawa khusunya di Jawa Barat.

Secara nasab, Sunan Gunung Jati adalah keturunan Nabi Muhammad, dari ayahnya Sultan Hud seorang Raja Mesir.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Kecil Memang Sudah Istimewa dan Menampakkan Orang Besar.

Sedangkan dari ibunya Nyimas Rara Santang, Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.

Diceritakan, di masa sepuhnya Sunan Gung Jati menghabiskan waktunya di Gunung Kentaki.

Berada di sebelah barat Gunung Sembung yang sekarang dijadikan pemakaman beliau.

Baca Juga: Kisah Sunan Gunung Jati Berguru kepada Syaikh Najmurini Kubro di Mekah

Di Gunung Smbung beliau menyendiri dan hari-harinya dihabiskan untuk bertafakur.

Sebelum beliau wafat, Sunan Gunung Jati mengirimkan surat untuk anaknya Raden Sabakinkin yang menjadi Sultan di Banten.

Isinya memerintahkan agar Raden Sabakingkin memerintahkan anaknya yang bernama Kapil atau aulana Muhammad untuk melaksanakan ibadah haji.

Sunan Gunung Jati wafat di atas pembaringan dengan tikar yang terbuat dari daun Rundamala dan bantalnya dari Batu.

Pada saat meninggal, umur Sunan Gunung Jati mencapai 120 tahun.

Adapun yang terlibat dalam menguburkan beliau adalah Sunan Kalijaga, Syekh Datul Kahfi dan Pangeran Makdum.

Dalam nashah Mertasinga juga terdapat hal-hal mistis tentang wafatnya Sunan Gunung Jati.

Hal tersebut dapatlah dimaklumi karena naskah Cirebon pada umumnya ditulis dengan tembang dan juga didalamnya memuat nilai nilai mistis.

Nilai-nilai mistis dalam cerita tersebut yang terkandung dalam naskah Mertasinga diantaranya:

Proses Pengiriman Surat Wasiat Sunjan Gunung Jati kepada anaknya di Banten dengan menggunakan Keris Sangyang Naga yang melesat sambil membawa surat.

Jasad Sunan Gung Jati sirna ke langit dijemput para malaikat, yang tertinggal hanya jubah dan tasbihnya saja.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler