Panglima Perang Sunan Gunung Jati, Ki Gede Suropati Nikahi Nyimas Ratu Antra Wulan

25 Maret 2023, 15:05 WIB
Panglima Perang Sunan Gunung Jati, Ki Gede Suropati Nikahi Nyimas Ratu Antra Wulan /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Kisah Panglima perang Sunan Gunung Jati bernama Ki Gede Suropati yang mengorbankan apapun demi kesetiaan kepada Sultan. 

Termasuk perasaan cintanya kepada seorang perempuan demi Sunan Gunung Jati. Namun justru itu semua berujung bahagia atau happy ending.

Ki Gede Suropati dengan kesaktiannya menjadi andalan Sunan Gunung Jati dalam memimpin Kerajaan Cirebon terutama saat berdakwah. 

Baca Juga: 7 Kesaktian Sunan Kalijaga Murid Sunan Gunung Jati, Susah Dipercaya Tak Masuk Akal

Satu sumber menyebut  Ki Gede Suropati datang dari negeri Arab untuk berguru kepada Sunan Gunung Jati.

Sumber lain mengatakan Ki Gede Suropati datang ke Cirebon untuk membantu menyebar luaskan agama Islam bersama Sunan Gunung Jati. 

Ki Gede Suropati dengan jasa dan kesaksiannya lalu diangkat menjadi panglima tinggi Keraton Pakungwati.

Baca Juga: Kisah Gus Dur Hendak Temui Habib Luthfi bin Yahya, di Jalan Dihadang Sunan Gunung Jati

Saat itu, terjadi perang besar antara kerajaan di bawah Pajajaran Kerajaan Talaga dan Galuh, yang dimenangkan oleh Kesultanan Cirebon.

Akhirnya masyarakat Talaga banyak yang memeluk Islam. Sunan Gunung Jati pun mengutus Ki Gede Suropati untuk pergi ke pondok Ki Pancawala, seorang pembesar kerajaan Talaga.

Ki Gede Suropati membawakan kitab suci Al-Quran yang berjumlah banyak sebagai pedoman di Negeri Talaga dan Galuh.

Baca Juga: Buyut Habib Luthfi bin Yahya Temui Sunan Gunung Jati, Naik Sajadah Turun dari Langit

Kemudian Ki Gede Suropati dijamu oleh Ki Pancawala. Dalam jamuanz, Ki Gede Suropati terpesona melihat putri Ki Pancawala yang bernama Nyimas Ratu Antra Wulan.

Dalam hati Ki Gede Suropati ingin menjadikan pendamping hidupnya. Namun, sebelum mengatakan keinginan itu, Ki Pancawala punya rencana lain.

Ki Pancawala lebih dulu mengatakan bahwa pilutrinya Nyimas Ratu Antra Wulan, akan diserahkan kepada Sunan Gunung Jati yang diharapkan menjadi istrinya.

Dan meminta Ki Gede Suropati bersedia mengantarkannya ke Keraton Cirebon.

Akhirnya Ki Gede Suropati menempuh perjalanan panjang  mengiringi Nyimas Ratu Antra Wulan.

Dalam perjalanan itu Ki Gere Suropati dan Nyimas Ratu Antra Wulan beristirahat menghilangkan rasa letih di sebuah gubug kecil di tengah-tengah hutan belantara.

Kemudian setelah selesai istirahat beliau melanjutkan kembali perjalanan menuju Keraton Cirebon.

Sesampainya di hadapan Sunan Gunung Jati telah mengetahui bahwa Ki Gede Suropati menyukai Nyimas Ratu Antra Wulan.

Karena itu Sunan Gunung Jati memerintahkan Ki Gede Suropati menikah dengan putri Ki Pancawala tersebut.

Keduanya selanjutnya membangun pedukuhan atau perkampungan di sebuah tegalan di tengah-tengah hutan yang dahulu terdapat gubug kecil dan yang pernah disinggahi sewaktu dalam perjalanan.

Kemudian pedukuhan oleh Sunan Gunung Jati diberi nama Tegal Gubug yang berarti tanah yang dicangkul untuk ditanami dan rumah kecil yang terbuat dari bambu dan atapnya dari daun alang-alang atau daun tebu.

Ki Gede Suropati melanjutkan misinya untuk menyebarkan agama islam di kampung tersebut.

Makam Ki Gede Suropati sampai sekarang banyak dikunjungi orang dari berbagai penjuru.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler