Cerdik! Tongkat Ajaib Abu Nawas Mampu Ungkap Kasus Pencurian Uang Emas

21 November 2022, 22:35 WIB
Cerdik! Tongkat Ajaib Abu Nawas Mampu Ungkap Kasus Pencurian Uang Emas /tangkapan layar YT Abot Story/

PORTAL MAJALENGKA - Zaman dahulu, orang berpikir dengan cara yang sangat sederhana.

Karena itu, kesederhanaan berpikir ini, seorang pencuri telah berhasil membawa seratus lebih uang emas milik saudagar kaya.

Seorang hakim tidak berhasil untuk mencari pencurinya.

Merasa putus asa, sang saudagar kaya pun mengumumkan sayembara kepada siapa saja yang mencuri hartanya.

Baca Juga: Abu Nawas Dihukum Mati Sebab Katakan Solat Boleh Tanpa Rukuk dan Sujud, Begini Alasannya

Sang saudagar merelakan separuh dari jumlah uang emas itu menjadi milik sang pencuri apabila bersedia mengembalikannya.

Akan tetapi sang pencuri tetap tidak menampakan dirinya. Kasus pun bertambah rumit.

Maksud baik dari saudagar kaya tersebut tidak mendapat tanggapan dari sang pencuri.

Maka sang saudagar pun kembali mengadakan sayembara. Isinya, barang siapa yang menemukan pencuri beserta uang emasnya maka berhak sepenuhnya atas harta yang dicuri.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Peluang Wales Adang Amerika Serikat yang Bawa Misi Balas Dendam

Tidak sedikit orang yang mencoba mencari pencuri tersebut. Akan tetapi mereka semuanya gagal.

Sehingga pencuri tersebut merasa aman dan tentram. Karena ia yakin, tidak akan ada yang bisa menjangkau dirinya.

Yang lebih menjengkelkan adalah ia berpura-pura ikut dalam sayembara. Tidak berlebihan bahwa menghadapi orang seperti ini dianggap seperti menghadapi jin. Ia bisa melihat kita, akan tetapi kita tidak bisa melihatnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Cianjur Banyak Memakan Korban Jiwa, Netizen: Kenceng Banget Asli

Seorang penduduk pun berkata kepada hakim setempat, "Mengapa tuan hakim tidak meminta bantuan Abu Nawas saja?"

"Bukankah Abu Nawas sedang tidak berada di tempat?," kata hakim.

"Kemana dia?," tanya penduduk itu.

"Ke Damaskus," jawab hakim.

Baca Juga: Prediksi Laga Pembuka Grup B Piala Dunia 2022 Qatar: Ingris ataukah Iran yang Tumbang?

"Untuk keperluan apa?," tanya penduduk.

"Memenuhi undangan pangeran negeri itu," kata Hakim.

"Kapan ia datang?," orang itu bertanya lagi.

"Mungkin dua hari lagi," jawab hakim.

Kini harapan tertumpu sepenuhnya pada Abu Nawas.

Baca Juga: Misteri Mata Air Pantan Cigowong Majalengka, Sering Terjadi Kesurupan hingga Mitos Adanya Ular Besar

Pencuri yang selama ini merasa aman kini merasa resah dan tertekan. Ia pun merencanakan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya dengan membawa serta uang emas yang ia curi.

Akan tetapi setelah ia memikirkanya berulang kali, ia membatalkan niatnya untuk pergi dari kampung halamannya.

Ia menyadari bahwa tindakan tersebut sama saja dengan membuka topengnya sendiri. Maka ia pun bertekad untuk menetap di Baghdad dengan situasi kondisi apa pun yang terjadi.

Baca Juga: Update Korban Jiwa Gempa Bumi Cianjur: 46 Korban Jiwa dan 700 Orang Luka-luka

Abu Nawas pun telah kembali ke Baghdad. Tugasnya di luar daerah selesai.

Abu Nawas pun mengikuti tawaran untuk mengikuti sayemebara mencari pencuri uang emas.

Keesokan harinya, semua penduduk diharuskan berkumpul di depan gedung pengadilan.

Abu Nawas hadir dengan membawa tongkat dalam jumlah banyak. Tongkat-tongkat tersebut mempunyai ukuran yang sama panjang.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: INGGRIS vs IRAN, Tiga Gol Indah Kelas Dunia di Babak Pertama

Tanpa berkata, Abu Nawas pun membagikan tongkat-tongkat tersebut kepada yang hadir di gedung pengadilan.

"Tongkat-tongkat itu telah aku mantrai. Besok pagi, kalian semua harus mengembalikan tongkat itu kepadaku. Jngan khawatir, tongkat yang dipegang pencuri yang menyembunyikan diri ini akan bertambah panjang satu jengkal dengan sendirinya. Sekarang pulanglah kalian," kata Abu Nawas.

Semua orang pun kembali ke rumah masing-masing. Orang yang tidak mencuri tentu tidak akan mempunyai pikiran apa pun.

Baca Juga: Humor Gus Dur Kerjai Ajudannya yang Alumni Angkatan Laut

Akan tetapi sebaliknya, sang pencuri emas itu merasa ketakutan dan ia tidak bisa tidur. Ia berpikir keras.

Kemudian ia memutuskan untuk memotong tongkatnya satu jengkal. Dengan begitu ia berpikir tongkatnya akan sama seperti panjang semula.

Pagi harinya, semua orang sudah berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri tersebut merasa tenang, ia yakin bahwa tongkatnya tidak akan bisa diketahui karena ia telah memotongnya.

Baca Juga: 6 Perempuan Pengusaha Sukses dan Miliki Jabatan Mentereng Asal Majalengka, Bukan Kaleng-kaleng!

Antrean panjang pun mulai terbentuk, Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang ia bagikan kemarin.

Pada gilirannya si pencuri, Abu Nawas segera mengetahui bahwa tongkatnya lebih pendek satu jengkal.

Abu Nawas pun sudah memperkirakan bahwa pencuri ini pasti akan memotong tongkatnya karena takut bertambah panjang.

Baca Juga: Daftar Wilayah di Kabupaten Majalengka yang Ikut Merasakan Getaran Gempa Bumi di Cianjur

Akhirnya pencuri itu bisa ditangkap dan diadili sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping uang emas itu pun menjadi milik Abu Nawas.

Akan tetapi Abu Nawas tetap bijaksana. Sebagian dari hadiah itu dihadiahkan untuk keluarga pencuri. Sebagian lagi untuk orang miskin dan sisanya untuk keluarganya sendiri.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku kisah 1001 Malam Abu Nawas

Tags

Terkini

Terpopuler