BELAJAR MEMAHAMI 7 Tapa dalam Ajaran Mistik atau Ngelmu Kasampurnan

8 November 2022, 13:59 WIB
Ilustrasi tapa dalam kepercayaan mistik Jawa yang diajarkan Ronggowarsito. /YouTube Rizquna Channel

 

PORTAL MAJALENGKA - Dalam pencapaian hidupnya masyarakat Jawa mengenal adanya ajaran mistik atau disebut ngelmu kasampurnan.

Ajaran mistik atau ngelmu kasampurnan ini memiliki tujuan agar manusia hidup sempurna. Ajaran tersebut sangat identik dengan tasawuf yang mengenal istilah insan kamil (manusia sempurna).

Muatan ajaran mistik atau ngelmu kasampurnan sangat menekankan budi pekerti luhur sebagaimana ajaran tasawuf.

Baca Juga: Pendiri Kerajaan Islam Pertama di Tatar Pasundan Ki Gede Tapa Pangeran Walangsungsang atau Sunan Gunung Jati?

Salah satu tokoh Jawa yang memilki pengaruh kuat dalam ajaran mistik di tanah Jawa adalah R Ng Ronggowarsito.

Dalam beberapa tulisannya R Ng Ronggowarsito menyisipkan pesan dan juga saran-saran agar setiap manusia dapat mencapai hidup sempurna.

Beberapa pesan dan saran yang perlu dilakukan manusia menurutnya adalah dengan melakukan tujuh macam tapa dan beberapa petunjuk agar hidup selamat.

Mengenai hal itu dijabarkan oleh Purwadi melalui karyanya yang berjudul “Tasawuf Jawa” yakni sebagai berikut: 

Baca Juga: Pengembaraan Nyai Rara Santang Susul Raden Walangsungsang Hingga Bertemu Ki Gedheng Tapa di Amparan Jati

1. Tapa jasad, yakni laku badan jasmani. Maksudnya agar membersihkan hati dari sifat benci dan sakit hati, rela atas nasibnya, merasa dirinya lemah dan tidak berdaya.

2. Tapa budi, yaitu laku batin atau laku tirakat. Maksudnya, hati harus jujur, menjauhi perbuatan dusta dan harus menepati segala janjinya.

3. Tapa hawa nafsu, yakni berjiwa sabar dan alim serta suka memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain.

4. Tapa brata atau tapa rasa jati, yakni agar memaksa diri melakukan semedi, mencapai ketenangan batin (bening-beningenna kalbu).

5. Tapa sukma, yaitu bermurah hati (ambek parama arta) dengan ikhlas rela mendermakan apa yang dimiliki.

6. Tapa cahaya yang memancarkan (cahaya amuncar), yaitu agar hati selalu awas dan ingat, mengerti lahir batin, sanggup mengenal yang rumit antara yang palsu dan yang sejati.

7. Tapa hidup (tapaning urip), yakni hidup dengan penuh kehati-hatian dengan hati yang teguh, tidak khawatir terhadap apa yang akan terjadi lantaran kebijakan Allah Swt.

Baca Juga: 5 Orang Sakti Nusantara Pendahulu Negeri Menurut Beberapa Pustaka Klasik Termasuk Mpu Tapa Wangkeng

Selain penjelasan 7 macam tapa sebagaimana diatas, dijelaskan pula beberapa petunjuk agar manusia hidup selamat yakni dengan cara laku tapa dan zakat.

Hal itu perlu dilakukan agar manusia bisa menghindari semua yang menghalangi hidup utama. Ada tujuh laku tapa dan zakat diantaranya:

1. Badan: tapanya berlaku sopan santun, zakatnya rajin atau gemar berbuat kebajikan.

2. Hati dan budi: tapanya rela dan sabar, zakatnya bersih dari prasangka buruk.

3. Nafsu: tapanya berhati ikhlas, zakatnya tabah menjalani cobaan dalam sengsara dan mengampuni kesalahan.

4. Nyawa (ruh): tapanya berlaku jujur, zakatnya tidak mengganggu orang lain dan tidak mencela.

5. Rahsa: tapanya berlaku utama, zakatnya suka diam dan menyesali kesalahan (tobat).

6. Cahaya (nur): tapanya berlaku suci, zakatnya berhati bening.

7. Atma (hayyu): tapanya berhati awas, zakatnya berhati selalu ingat.

Baca Juga: Siap-siap! KPU Majalengka Akan Rekrut 50.468 Orang Anggota Badan Ad Hoc

Dari tujuh laku tapa dan zakat diatas semuanya menekankan pada tindakan-tindakan batin, artinya tindakan-tindakan yang dilakukan oleh batin atau rohani manusia.

Meski tampak ada satu yang melibatkan fisik manusia yaitu badan dengan tindakan sopan, namun hal tersebut lebih bersifat rohaniah pula. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Ragam Pengembangan Pemikiran Tasawuf di Indonesia, Mujamil Q

Tags

Terkini

Terpopuler